DALAM lakon wayang Kresna Gugah, Kurawa dan Pandawa berlomba lomba untuk bisa memboyong Ratu Dwarawati menjadi penasihatnya.
Sebab siapa yang didampingi Kresna, dialah yang akan menang dalam Baratayuda. Tetapi Kresna sedang bertapa tidur. Siapa yang bisa membangunkan Kresna, dialah yang berhak memboyongnya.
Adipati Karna, Sengkuni, Durna dan bala Kurawa sudah berusaha tetapi tidak mampu membangunkan Kresna.
Baladewa, kakak Kresna juga berusaha, bahkan dengan marah dan mengancam segala. Tetapi gagal tanpa hasil.
Dari pihak Pandawa, Arjunalah yang diutus membangunkan Kresna. Arjuna dengan halus berbicara untuk membangunkan Kresna. Tapi juga gagal.
Akhirnya dia bertanya kepada Semar, abdinya bagaimana caranya membangunkan raja yang tidur ini. Semar adalah hamba yang bijaksana.
Ia tahu bahwa Kresna tidak sembarang tidur. Ia sedang bertapa, bersemadi, menyatu dengan dewata.
Semar berkata, “Masukilah ke dalam jiwanya, karena Kresna tidak ada di sini. Ini hanya badan wadag-nya saja. Bersemadilah dalam keheningan jiwa, maka ndara akan berjumpa dengan jiwa Kresna. Ajaklah dia kembali ke badan wadag ini, maka ndara akan bisa membangunkannya.”
Arjuna bersemadi dan memasuki keheningan jiwa. Ia berjumpa dengan Kresna dan mengajaknya pulang untuk menjadi penasihat Pandawa.
Yesus mengajak Simon dan teman-temannya untuk menjala ikan. Ia berkata, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
Simon Petrus menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya aku akan menebarkan jala juga.”
Yesus mengajak para murid untuk pergi ke tempat yang dalam. Bisa jadi Simon semalaman hanya pergi ke tempat dangkal sehingga tidak mendapat apa-apa. Yesus menantang mereka ke tempat yang dalam.
Ke tempat dalam berarti berani menghadapi aneka tantangan dan risiko yang berat. Berani menghadapi kesulitan dan bahaya.
Tempat yang dalam juga menjanjikan hasil yang besar. Asal kita percaya dan berani menghadapi resiko pasti hasilnya tidak mengecewakan.
Simon percaya pada sabda Yesus dan dia menebarkan jala ke tempat yang dalam. “Karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga,” katanya.
Dan mereka menangkap sejumlah besar ikan.
Beranikah kita bertolak ke tempat yang dalam? Berani mengarungi ombak besar dan menghadapi tantangan?
Jika kita percaya dan berani mengandalkan Kristus, pastilah hasil akhirnya akan baik dan penuh berkat.
Pergi ke Drini naik sepeda bersama-sama,
Duduk di pantai melihat ombak berkejaran.
Hidup itu seperti naik perahu di samudera,
Siap menerjang badai dan taufan kehidupan.
Cawas, masuk di kedalaman hidup
Puncta 07.09.23
Alexander Joko Purwanto Pr
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : | sesawi.net |