Lokananta, Titik Nol Musik Indonesia

2 Juni 2023, 22:27 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Studio rekaman pertama di Indonesia yang berada di Kota Solo, Lokananta disebut srbagai titik nol musik Indonesia yang mempunyai nilai sejarah tinggi.

Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi saat jumpa pers Festival Lokananta di Solo, Jumat (2/6/2023).

Studio rekaman tertua milik pemerintah yang didirikan 1956 oleh Raden Maladi, Oetojo Soemowidjojo, dan Ngabehi Soegoto Soerjodipoero saat itu mempunyai visi yang sama dengan Presiden Pertama RI Soekarno, yakni menyatukan bangsa melalui musik.

Banyak lagu daerah, lagu perjuangan, lagu populer, ketoprak, wayang kulit, wayang orang, ludruk, dan lawakan, yang direkam di situ. Bahkan lagu Indonesia Raya dan Proklamasi, awalnya juga direkam di situ.

Studio rekaman Lokananta yang sempat mengalami kejayaan juga melahirkan banyak artis, penyanyi, pelawak, dan tokoh besar Indonesia. Sebut saja, Gesang, Waldjinah, Buby Chen, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun, Ki Narto Sabdo, dan Basiyo.

Lokananta pernah menjadi salah satu produsen piringan hitam terbesar di Asia, pada zamanya. Namun seiring menjamurnya studio rekaman di tahun 1980-an hingga 1990-an, baik label maupun indi, keberadaan studio rekaman Lokananta mulai redup.

IMG 20230602 221825

Beberapa kali sebelumnya pemerintah telah merevitalisasi (secara parsial) studio rekaman, dengan memperbaiki studio rekaman dan mendatangkan alat rekaman yang super canggih serta melakukan merestorasi.

Sejumlah artis dan penyanyi digaet untuk rekaman di situ dan beberapa kali event digelar untuk menghadirkan banyak pengunjung. Demikian juga promosi dan kerja sama dengan berbagai pihak, juga dilakukan. Namun hasilnya belum begitu menggembirakan.

Nah, pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN melalui PT Danareksa (Persero) bersama Pemkot Surakarta (kembali) merevitalisasi Lokananta yang punya lahan seluas 2,1 hektare itu. Revitalisasi yang dimulai November 2022 lalu selesai dalam enam bulam

“Latar belakang kenapa kami mau melakukan revitalisasi Lokananta, tentunya seperti kita ketahui bahwa Lokananta itu merupakan titik nol musik Indonesia,” kata Yadi.

“Lokananta mempunyai nilai historis sangat tinggi dengan nilai intelektual properti yang meng-capture hasil karya anak bangsa. Jadi, tentunya menjadi budaya yang harus kita jaga.”

IMG 20230602 222043

Ya, Lokananta dihidupkan kembali oleh Kementerian BUMN melalui Danareksa bersama Pemkot Surakarta, seiring rampungnya revitalisasi. “Lokananta baru” itu akan menjadi sentra kreativitas dan komersial (creative and commercial hub) bagi para musisi, seniman, dan UMKM.

“Sehingga dapat memberikan dampak sosial, kemajuan ekonomi, dan pelestarian budaya bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Terkait dengan Festival Lokananta akan diselenggarakan pada 3-4 Juni 2023, pihak panitia bakal menghadirkan beberapa artis lintas generasi. Di antaranya Andien, Fariz RM, d’Masiv, David Bayu, The Changcuters, Kla Project, Pamungkas, Project Pop, Vina Panduwinata, dan White Shoes & Couples Company.

Mereka akan tampil di tiga panggung secara simultan, yaitu panggung Gesang, Waljinah, dan Sam Saimun. Sebanyak 2.500 tiket telah terjual untuk dua hari pertunjukan.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait