Memperkenalkan Batik Sejak Dini, Diana Santosa : Kalau sudah Dewasa Supaya Pakai Baju Batik

1 Oktober 2022, 22:34 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Memperkenalkan batik pada anak-anak sejak dini sangatlah penting. Hal itu salah satu cara untuk melestarikan batik yang telah mendapatkan penghargaan dari Unesco sebagai warisan dunia tak benda.

Dengan kenal atau mengetahui sejak kecil atau sejak dini, kelak setelah dewasa anak tersebut diharapkan punya apresiasi atau penghargaan yang tinggi terhadap batik.

“Bahasa sederhananya, besok kalau sudah besar, anak-anak itu memakai baju batik,” kata Managing Director Batik Danar Hadi, Diana Santosa, ketika memberi penjelasan terkait event Hari Batik bertema “Cerita Batikku”, di Museum Batik Danar Hadi Solo, Sabtu (1/10/2022).

Banyak acara yang digelar dalam “Cerita Batikku” di House of Danar Hadi dalam rangka memperkenalkan batik pada anak-anak, remaja, dan masyarakat luas itu.

Mulai dari, lomba mewarnai batik bagi anak-anak, membatik dengan canting bagi remaja, story telling tentang batik, berkunjung ke museum, hingga menghadirkan tokoh lokal yang dijadikan inspirasi dalam berbusana batik.

IMG 20221001 222347

Lebih lanjut Diana mengatakan, banyak anak muda atau anak milenial yang suka busana batik. Tak hanya batik kontenporer yang penuh warna, corak, dan motif, batik tradisional pun banyak yang suka.

“Kalau yang belum bekerja atau anak muda yang biasa saja, belinya baju batik harganya di bawah 500 ribu rupiah. Tapi kalau sudah jadi eksekutif dan gajine gede, belinya baju batik sudah di atas 500 ribu rupiah,” kata Diana.

Dikatakan, berapa pun kebutuhan batik di masyarakat, baik batik tulis maupun batik cap, sebenarnya produsen atau pengrajin batik siap untuk memproduksi. Hanya saja, belakangan produksi batik banyak berkurang lantaran serapannya berkurang.

Terutama batik tulis dengan motif yang njlimet dengan tingkat kesulitan yang begitu tinggi. Nah, batik-batik seperti itu yang serapannya di pasar sedikit lantaran harganya mahal karena bahannya sudah mahal dan proses pembuatannya cukup sulit dan lama.

“Salah satu indikator ditetapkannya batik sebagai warisan dunia tak benda oleh Unesco karena batik sudah menjadi pekerjaan masyarakat. “Nah, hal-hal seperti inilah yang menjadi tanggung jawab pemerintah,” kata Diana Santosa.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait