Mikul Dhuwur Mendhem Jero

23 Mei 2023, 05:59 WIB

DALAM sebuah mimpi, Bima melihat ayahnya Pandu Dewanata dan ibu tirinya Madrim, mengalami siksa yang sangat berat di alam kematian. Setelah bangun hatinya gelisah. Maka Bima minta nasehat kepada Semar.

Semar menyarankan agar Bima menghadap Batara Guru, rajanya para dewa di Kahyangan. Bima tafakur bersemadi dan sukmanya melesat ke istana para dewa. Ia berjumpa dengan Batara Guru.

“Aku mohon agar bapakku dan ibu Madrim bisa mengalami kemuliaan abadi di swargaloka,” pintanya kepada Guru.

Bapakmu harus menebus dosanya karena telah membunuh sepasang kijang yang sedang berkasih-kasihan. Kijang itu adalah penjelmaan seorang brahmana,” kata Guru menjelaskan.

“Tetapi bapakku juga telah menebus dosanya dengan banyak kebajikan di dunia,” sergah Bima.

“Masih ada lagi dosa bapakmu, dia berani meminjam Lembu Andini, tungganganku, untuk berbulan madu bersama ibumu, Madrim,” kata Batara Guru.

“Kamu bisa memuliakan bapak dan ibumu, jika engkau mau menggantikannya di kawah Candradimuka,” tambah Batara Guru.

“Aku sanggup melakukannya,” kata Bima. Saat itu juga dia terjun ke dalam api yang menyala-nyala. Ajaibnya, api yang berkobar-kobar itu hilang dan seketika Pandu dan Madrim mengalami kemuliaan abadi di surga.

Itulah bakti seorang anak yang bisa “mikul dhuwur mendhem jero” bagi orangtuanya.

Yesus mempermuliakan Bapa-Nya dengan melaksanakan pekerjaan yang telah Bapa berikan. Karena Yesus telah mempermuliakan Bapa, maka Bapa juga memberi kemuliaan kepada Yesus untuk kembali bersatu dengan Bapa di surga.

Tidak hanya untuk Diri-Nya saja, tetapi Yesus juga akan memberikan kehidupan kekal kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Apakah hidup kekal itu?

Jawab Yesus, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

Yesus mempermuliakan Allah dengan melaksanakan tugas keselamatan bagi umat manusia. Yesus mendoakan mereka yang diberikan Bapa sebagai milik-Nya. Kita semua adalah milik Allah, jika kita setia melaksanakan kehendak Allah.

Marilah kita meniru teladan Yesus agar kita pantas menerima kemuliaan Allah dan boleh bersatu dengan-Nya dalam persatuan mesra sebagaimana Kristus dengan Bapa.

Pergi ke Klaten lewat Solo,
Di tepi jalan banyak bunga-bunga kuncup.
Gloria Dei Vivens Homo,
Kemuliaan Tuhan ialah manusia yang hidup.

Denpasar, Muliakanlah Tuhan Allahmu…

Puncta 23.05.23
Alexander Joko Purwanto Pr

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait