JAKARTA,LOKAWARTA.COM-Netmonk Prime, sebagai tools monitoring jaringan, server, dan web/API unggulan dari PT Telkom Indonesia, meluncurkan versi terbaru, yaitu versi keenam.
Peluncuran dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan acara Netmonk Space di Studio Telkom CorpU, Bandung beberapa waktu lalu.
Pada versi terbaru ini terdapat beberapa pembaruan untuk lebih memaksimalkan operasional penggunanya.
“Netmonk Prime Versi 6 merupakan salah satu produk unggulan Leap Telkom Digital,” ujar Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid dalam siaran pers.
“Versi terbaru ini memberikan solusi infrastruktur jaringan yang lebih canggih dan semakin dapat diandalkan, guna meningkatkan kompetensi pengguna pada berbagai aspek operasional dan strategis.”
Pembaruan meliputi penambahan fitur di Server Monitoring serta penambahan dua fitur baru, yaitu User Group Management dan Monitoring Network Assistant (MONA).
MONA mampu merangkum semua aktivitas yang dimonitor Netmonk Prime dan membagikan informasinya secara real time, dengan tampilan tekstual dan jelas sehingga lebih mudah dipahami oleh pengguna.
MONA juga bersifat interaktif sehingga dapat memberikan analisis dan rekomendasi penyelesaian solusi saat terjadi insiden di dalam jaringan, server, maupun web/API.
Selain itu, MONA juga bisa memprediksi ketersediaan kapasitas jaringan dan server di waktu mendatang. sehingga pengguna bisa dengan tepat dan efisien dalam merencanakan kebutuhan kapasitas di masa yang akan datang.
Fitur tambahan pada Server Monitoring di Netmonk Prime Versi 6 juga mendukung pengguna memiliki lebih banyak opsi Operating System (OS) yang dapat disesuaikan dengan kenyamanan pengguna.
Tidak hanya OS berbasis Linux, Netmonk Prime sudah bisa digunakan pada OS berbasis Windows. Layanan ini memiliki peran penting untuk memastikan aplikasi berjalan dengan baik guna mengoptimalkan sumber daya sistem.
Container berfungsi untuk mengemas aplikasi dan semua dependensinya ke dalam satu “kontainer”. Layanan Container Monitoring inilah yang memantau performa, sumber daya, dan ketersediaan kontainer tersebut.
Kecakapan Netmonk Prime dalam memitigasi risiko jaringan telah diakui oleh banyak pihak, dan berdampak pada jumlah pengguna Netmonk yang meningkat signifikan di tahun ini.
Sepanjang 2023 pengguna Netmonk Prime telah mencapai lebih dari 9 ribu pengguna, melonjak drastis dibandingkan 2022 yang hanya 14 pengguna.
Salah satu penggunanya adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat yang memanfaatkan teknologi Netmonk Prime untuk memantau performa perangkat jaringan di kantornya.
Berkat Netmonk Prime, BPKP dapat dengan cepat mengetahui permasalahan yang muncul pada perangkat jaringannya, dan menemukan solusi yang tepat dari permasalahan tersebut.
Kehadiran Netmonk Prime merupakan upaya dari Leap-Telkom Digital (Leap) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Netmonk Prime juga ramah dengan sumber daya lingkungan karena seluruh laporan di Netmonk Prime sudah berbentuk digital dan tidak menggunakan kertas.
Keamanan data di Netmonk Prime sudah lolos tiga tahap pengujian dari Telkom, dan produk Netmonk Prime telah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang membuktikan bahwa keamanan data di Netmonk Prime lebih terjamin.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |