Optimalisasi Pengembangan Wayang Orang Sriwedari sebagai Media Pendidikan Karakter Ikon Kebudayaan dan Pariwisata

15 September 2023, 06:21 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Universitas Slamet Riyadi / Unisri Surakarta menggelar workshop bertema : Optimalisasi Pengembangan Wayang Orang Sriwedari sebagai Media Pendidikan Karakter Ikon Kebudayaan dan Pariwisata di Kota Surakarta tahun 2023.

Sejumlah guru SD dari berbagai sekolah di Surakarta mengikuti workshop yang merupakan bagian dari pendampingan yang dilakukan Tim Matching Fund Kedaireka Unisri Tahun 2023.

“Kegiatan Matching Fund Kedaireka ini sebagai kelanjutan yang pernah dilakukan di tahun 2022,” kata ketua pelaksana Prof Dr Siti Supeni, baru baru ini.

Dalam workshop, menurut Prof Supeni, nilai-nilai pendidikan karakter kesenian Wayang Orang Sriwedari (WOS) dikenalkan pada peserta didik SD dan SMP. Dr Anita Trisiana (Dosen FKIP Unisri) dihadirkan sebagai nara sumber dengan materi Project Based Learning.

“Tujuan kegiatan ini untuk pendampingan pada guru SD dan SMP dalam penyampaian metode pembelajaran berbasis projek melalui buku project based learning berbasis nilai karakter wayang serta untuk pembuatan video pembelajaran pendidikan karakter dengan media pendekatan Wayang Orang Sriwedari yang akan disosialisasikan bagi peserta didik,” katanya.

Dalam pendampingan itu, pihaknya juga menawarkan inovasi yang belum ada sebelumnya, antara lain :

1.Pendidikan karakter melalui kesenian Wayang Orang Sriwedari yang dikenalkan pada peserta didik SD dan SMP di Surakarta, yakni pada 15 September 2023 di GWOS.

  1. Guru-guru SD dan SMP dalam penyampaian metode pembelajaran berbasis proyek melalui Buku Project Based Learning berbasis nilai karakter wayang.
  2. Pembuatan video pembelajaran pendidikan karakter dengan media pendekatan Wayang Orang Sriwedari yang akan disosialisasikan bagi peserta didik.

“Harapannya agar Guru SD dan SMP mampu mengenalkan kesenian Wayang Orang Sriwedari kepada peserta didik di jenjang SD, SMP serta pendidikan karakter melalui pendampingan kepada para Guru SD dan SMP,” katanya.

“Sehingga mampu memahami dan bisa menerapkan buku ajar project based leaming berbasis nilai-nilai karakter Wayang orang sebagai media pembelajaran di sekolah dan Video pembelajaran pendidikan karakter dengan media pendekatan Wayang Orang Sriwedari yang akan disosialisasikan bagi peserta didik,” katanya.

IMG 20230915 060631

Prof Supeni menambahkan dengan adanya pemberdayaan, 5 Mahasiswa Magang Independent PGSD-PPKn FKIP Unisri terlibat pada semua kegiatan (sebanyak 20 SKS) yang ditetapkan melalui surat keputusan (SK) Rektor Unisri.

Sehingga mampu menghasilkan produk pendampingan alih teknologi dan dalam bentuk Video Pendidikan Karakter Wayang dan Buku ajar Project Base Learning sbg media pembelajaran di SD/SMP.

“Luaran yang sudah kami hasilkan di 2023 antara lain buku media pembelajaran Project Base Learning Pendidikan Karakter Berbasis Wayang, video media pembelajaran Project Base Learning Pendidikan Karakter Berbasis Wayang,” katanya.

Lebih lanjut Prof Supeni mengatakan, sebagai perguruan tinggi Unisri ikut berkontribusi dalam pengembangan Wayang Orang Sriwedari. “Dimana peran akademisi dalam menggali dan mengembangkan riset & pengabdian masyarakat serta sebagai wahana mahasiswa Magang independent MBKM,” jelasnya.

Sementara itu untuk fasilitas pengembangan SDM-Wayang Orang Sriwedari dari program MF-Kedaireka, serta pelaksanaan goes to schools, kata dua, Wayang Orang Sriwedari pada peserta didik SD dan SMP sangat bermanfaat bagi sekolah atau masyarakat.

Sehingga mampu mempraktikkan pendidikan karakter wayang yang baik kepada peserta didik sehingga memperoleh lesson value dari Video Media Pembelajaran Project based learning tentang pendidikan Karakter Berbasis Wayang, sehingga guru bisa menambah buku referensi sebagai media pendidikan karakter.

Menurut dia, apa yang dilakukan tim matching fund kedaireka ini sangat berdampak bagi mitra, baik di bidang ekonomi (peningkatan jumlah penonton, meningkatnya income dari segi tiket masuk, endorse iklan di media cetak dan online).

Bidang sosial budaya (terwujudnya pelestarian budaya tak benda (wayang orang) sebagai media pendidikan karakter), dan bidang pendidikan (sebagai salah satu media pembelajaran pendidikan karakter dan pelestarian budaya).

“Kami berharapan semoga selesainya program kegiatan ini dapat terus dikembangkan inovasi-inovasi baru dalam melakukan Pendidikan Karakter dari berbagai perspektif,” tandasnya.

IMG 20230915 061250

Acara workshop dibuka Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Slamet Riyadi, Nuroso Bambang Wasisto Utomo. Dalam sambutannya dia mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut. Pihaknya berharap, kegiatan tersebut tidak berhenti sampai di sini saja.

“Saya berharap di tahun milenial ini seluruh orang tua tetap mengajarkan pendidikan karakter untuk anak. Terkait sopan santun dan tidak meninggalkan etika budaya awa,” pungkasnya.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait