LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Sebagian masyarakat Desa Krendowahono Kecamatan Gondangrejo Karanganyar sudah mulai memanfaatkan gas biogenik atau Biogenic Shallow Gas (BSG).
Pemanfaatan gas itu menggunakan instalasi BSG sumbangan Pemprov Jawa Tengah. Jauh sebelumnya, gas rawa itu ditemukan warga Desa Krendawahana ketika ketika membuat sumur bor tahun 2019.
“Awalnya, dulu itu untuk air bersih, tapi keluar gas, waga panik dan sempat diberi garis polisi,” kata Sulis, salah seorang warga, di sela kunjungan Gubernur Ganjar Pranowo di desa tersebut, Kamis (25/8/2022).
Kejadian penemuan gas dangkal atau gas rawa itu kemudian ditindaklanjuti Pemprov Jateng dan ternyata mengandung gas biogenik yang dapat dimanfaatkan warga setelah dibuatkan instalansinya.
Sekarang gasnya bisa dialirkan ke rumah warga, ada sekitar 30 rumah yang teraliri. “Dengan pemanfaatan itu, pengeluaran warga terhadap gas elpiji berkurang. Warga tidak perlu beli gas,” tandasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, penyerahan bantuan instalasi Biogenic Shallow Gas (BSG) senilai Rp 199 juta di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar tersebut dapat memenuhi kebutuhan energi terbarukan di desa setempat.
“Upaya ini merupakan bentuk ikhtiyar pemerintah untuk menuju kemandirian energi,” kata Ganjar Pranowo.
Gas biogenik dikenal sebagai gas rawa atau gas dangkal yang terbentuk dari bakteri metanogenik pada lingkungan anaerobik, khususnya pada daerah-daerah yang tingkat sedimentasinya sangat tinggi.
“Sebenarnya dari ESDM provinsi sudah mencoba menggali energi terbarukan itu banyak sekali, dan banyak gas rawa di beberapa tempat,” ujar Ganjar Pranowo.
“Kita coba galang dengan kekuatan atau sumberdaya yang ada, di masing-masing lokal yang ada. Kemarin kita juga menggunakan solar panel itu juga jalan,” pungkasnya.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |