LOKAWARTA.COM,SOLO-Ketua DPD INCCA Soloraya, Daryono, mengapresiasi Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang akan membuka kembali jalur penerbangan internasional di Bandara Adi Soemarmo.
Menurut dia, wacana jalur penerbangan internasional itu bentuk pro aktif pemerintah untuk mendatangkan wisatawan mancanegara khususnya ke Kota Bengawan. Untuk tahap awal, rencananya membuka penerbangan Solo-Malaysia dan penerbangan Solo-Singapura.
Selama ini kedatangan, kata Daryono, wisatawan mancanegara ke Solo memang lewat dua bandara itu, Malaysia dan Singapura. Singapura adalah pusat kedatangan wisatan berbagai penjuru dunia. Jadi pilihan tepat kalau membuka penerbangan ke Singapura.
Sedang Malaysia, kata dia, adalah market perjalanan wisata yang cukup potensial. Baik dari Malaysia ke Indonesia maupun sebaliknya, termasuk ke Kota Solo. Terlebih jika dikaitkan dengan wellness tourism yang tengah digenjot wali kota. Selama ini, banyak masyarakat yang memilih berobat ke rumah sakit di Malaysia.
“Jadi pasarnya tidak hanya shopping. Tapi juga bisa wellness tourism. Ini akan berdampak positif terhadap pariwisata,” kata dia usai menjadi moderator dalam FGD penyusunan rekomendasi FEDEP Kota Surakarta bidang Pariwisata, Budaya, dan MICE, Selasa (21/6/2022).
“Tidak hanya Solo dan sekitarnya, tapi juga Jawa Tengah dan Jogjakarta. Selain itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada umumnya. Karena UMKM yang ekspor lebih dari 60 persen pengiriman ke Malaysia. Produk industri kreatif, fashion. Jadi ini akan mendorong ekspor juga maupun perdagangan yang lain,” jelasnya.
Karena itu, pihaknya mendorong maskapai dalam negeri berkontribusi secara riil proaktif mendatangkan wisatawan mancanegara ke tanah air. Sebab selama ini hanya maskapai internasional yang berani membuka penerbangan mancanegara dan membawa wisatawan dari luar negeri ke Indonesia.
Padahal kedatangan wisatawan mancanegara mampu menggeliatkan berbagai sektor. Sebut saja perdagangan, investasi, dan lain sebagainya.
Jauh sebelumnya, Silk Air yang telah bertahun-tahun melayani penerbangan Singapura-Solo PP, pada tahun 2010 menghentikan penerbangannya lantaran load factornya minim dan penumpangnya sedikit. Tiga tahun kemudian maskapai internasional itu membuka kembali rute Singapura – Solo, setelah dibujuk Pemkot Surakarta.
Namun pada tahun 2014, rute penerbangan itu ditutup kembali dengan alasan yang sama. Lantaran penumpangnya sepi pula, di tahun 2014, maskapai penerbangan Air Asia juga menutup penerbangan Kuala Lumpur – Solo hingga saat ini. Dengan ditutupnya dua jalur penerbangan internasional itu, kini sudah tidak ada lagi penerbangan internasional di Bandara Adi Soemarmo.
“Karena itu, kami mendorong maskapai dalam negeri ikut berkontribusi. Saya optimistis untuk tahap awal, harus bersinergi dengan banyak pihak. Supaya sektor trading and investment bisa bergerak lagi,” kata Daryono.
Terpisah, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menilai, jalur penerbangan internasional sangatlah penting untuk mendukung ekonomi dan pariwisata Kota Solo. Pihaknya berencana meminta bantuan pada Kementerian Perhubungan untuk merealisasikan jalur penerbangan internasional dari Solo.
Sebab secara load factor tidak terjadi persoalan karena saat ini sudah banyak masyarakat yang ingin traveling. “Nanti kita upayakan,” kata Gibran.
Jauh sebelum pandemi covid-19, ada paket penerbangan Tiongkok-Solo PP dengan sistem charter. “Ini bisa diterapkan untuk paket penerbangan internasional lainnya. Paling realistis yakni menghidupkan penerbangan Solo-Singapura atau penerbangan Solo-Malaysia,” kata Gibran.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |