Penerbangan Umrah Tidak Bisa Langsung dari Solo, Perpuhi Protes : Tinjau Ulang SE Nomor 71

14 Juli 2022, 08:30 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) protes. Mereka keberatan diterbitkannya surat edaran / SE Nomor 71 tentang petunjuk pelaksana perjalanan luar negeri dengan transpotasi pada masa pandemi covid-19.

Kementerian Perhubungan diminta meninjau ulang surat edaran yang tidak memasukan Bandara Adi Soemarmo sebagai entri point penerbangan internasional. Pintu masuk penerbangan internasional di Bandara Solo hanya untuk penerbangan haji, seperti yang sekarang ini dilayani.

Adapun bandara yang menjadi entri point penerbangan internasional adalah Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Juanda Surabaya, I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali, Hang Nadim Riau serta Raja Haji Fisabilillah Riau, Sam Ratulangi Sulawesi Utara, Zaenuddin Abdul Madjid Nusa Tenggara Barat, Kualanamu Sumatera Utara, Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan, dan Bandara Yogyakarta DIY.

“Ini kan lucu, mosok Solo yang merupakan embarkasi haji, kemudian tidak ada penerbangan langsung ke Jeddah atau madinah untuk umrah. Karena itu, teman teman di Perpuhi keberatan dan mengajukan protes dan minta Kemenhub meninjau ulang,” kata ketua Perpuhi Her Suprabu, Rabu (13/7/2022).

Menurut Her, dengan tidak adanya penerbangan langsung dari Solo ke Arab Saudi, para biro perjalanan umrah di Solo dan sekitar atau Jawa Tengah jelas akan tombok, jika harus memindahkan penerbangannya ke bandara lain.

Padahal para biro sudah siap menerbangkan jamaahnya ke tanah suci dari Solo. Sebab, dalam promosinya biro-biro menawarkan seperti itu. Lagi pula, mereka juga sudah menyepakati hal itu dengan maskapai untuk penerbangan dari Solo itu.

“Kalau penerbangan umrah harus dipindahkan ke Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, jaraknya cukup jauh, karena tidak ada jalan tol dan lalu lintas padat, perjalanan bisa tiga jam. Padahal penerbangan internasional harus menunggu empat jam sebelumnya, jadi harus siap siap tujuh jam sebelumnya,” kata Her.

Pimpinan biro umrah “Dewangga” itu mengingatkan, potensi jamaah umrah yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo cukup besar, yakni sekitar 70.000 sebelum pandemi. Jumlah itu cukup banyak dan memberi kontribusi pada Kota Solo secara ekonomi.

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait