Perkawinan Katolik Tidak Kenal Kosa Kata Cerai

26 Mei 2023, 23:56 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Kebahagiaan adalah tujuan setiap orang menikah. Namun banyak orang yang justru tidak bahagia setelah menikah.

Ada yang merasa hidupnya tertekan bertahun-tahun setelah menikah. Bahkan ada yang berakhir dengan perceraian.

“Tapi perkawinan di gereja itu tidak mengenal kosa kata cerai, yang ada pembatalan pernikahan,” kata romo Yosef Supriyanto Pr, Pastor Paroki SP Maria Regina Purbowardayan Solo.

Ia mengatakan, perkawinan di gereja itu kudus, katolik, apostolik, dan tidak terpisahkan. “Yang disatukan oleh Tuhan tidak bisa diceraikan manusia,” kata romo.

Kotbah itu dia sampaikan ketika memimpin penerimaan sakramen perkawinan antara Adhitya Wijaya dengan Ririt Cakri Muninggar di gereja setempat, Jumat (26/5/2023).

Dalam kesempatan itu, romo Supri juga mengingatkan umat yang hadir, terutama kaum muda, untuk melakukan persiapan yang matang sebelum melangsungkan pernikahan.

Jangan grusa grusu, jangan karena emosi sesaat, kalau ingin mencari pasangan hidup. Pikirkan dengan jernih, dengan matang, dengan masak jika ingin menikah.

“Jangan sampai hal hal yang tidak diinginkan terjadi. Jangan sampai timbul rasa benci, apalagi samai ada KDRT, kekerasan dalam rumah tangga,” tandasnya.

Dalam kotbahnya pula, romo Supri menyinggung bacaan Injil tentang peristiwa perkawinan di Kota Kana. Di situ, pertama kali Yesus membuat mukjizat, yaitu merubah air menjadi anggur.

“Apa yang bisa kita petik dari peristiwa perkawinan di Kota Kana?” tanya romo Supri.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait