Puncta 31.12.24
PERSONA dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai topeng, wajah, ciri khas seseorang, hal yang identik dengan pribadinya. Topeng yang kita gunakan untuk beradaptasi dengan dunia luar.
Seorang psikoanalis terkenal bernama Carl Gustav Jung mengatakan, persona adalah wujud diri atau karakter yang kita mainkan dalam relasi sosial di tengah masyarakat.
Persona berasal dari Bahasa Latin; per-sonus. Per berarti melalui, sonus berarti suara. Melalui suara yang diucapkan, orang menampilkan kepribadiannya.
Suara atau ucapan seseorang menunjukkan karakter pribadinya. Karakter seseorang dapat dinilai dari apa yang ditampilkan lewat kata-kata dan tindakannya.
Karakter atau topeng itu kita ciptakan agar kita diterima di kalangan sosial kita. Persona itu berciri sebagai branding image diri kita. Gambar macam apa yang kita mainkan sebagai ciri khas/branding diri kita kepada masyarakat.
Persona diri juga berguna untuk defence mechanism atau pola pertahanan diri, sebab dunia atau lingkungan sosial kadang tidak mau menerima diri kita apa adanya.
Kita pakai topeng untuk pertahanan diri. Melalui suara atau per-sona orang menciptakan dirinya sendiri berada di lingkungan sekitarnya.
Dalam Injil, Yohanes mengatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Sabda itu menjadi manusia. Yesus-lah Sang Sabda itu, karena Ia berasal dari Allah.
Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah, Firman itu adalah Allah.
Yohanes memberi kesaksian bahwa Firman itu telah menjadi manusia. Sabda itu menjadi pribadi yang hidup di antara kita.
Sabda itu berasal dari Allah dan manusia tidak mengenal-Nya. maka Sabda itu datang untuk menjadi Terang, agar manusia percaya dan mengenal-Nya.
Yesus Kristus-lah Sang Terang yang telah datang ke dunia. Ia adalah Cahaya bagi siapa pun yang percaya.
Siapa yang melihat Cahaya dan mendengarkan Sang Firman, ia akan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Yesus adalah jalan menuju kasih sejati. Pribadi Yesus adalah pribadi kasih Allah.
Sebagaimana Musa membawa hukum Taurat, demikianlah Yesus datang membawa hukum Kasih dan Kebenaran. Melalui Sabda yang menjadi manusia itu kita dihantar kepada Kasih dan Kebenaran.
Marilah kita mewujudkan diri sebagai pribadi yang dikasihi oleh Allah melalui Yesus Sang Suara atau Firman sejati.
Selamat tinggal tahun yang lama,
Selamat datang dua ribu dua lima.
Yesus Kristus adalah Terang dunia,
Ia membawa harapan baru bagi kita.
Wonogiri, akhir tahun yang penuh bahagia
Romo A. Joko Purwanto Pr
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |