Perusahaan Lagi Rescue, Jangan Cepat-Cepat Cari Suntikan Dana, Ini Penjelasan Hendri Iswayudi…

9 September 2024, 15:39 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Untuk melaksanakan reorientasi perusahaan yang sedang dalam kondisi rescue (butuh pertolongan), tidak melulu dengan suntikan dana.

Dari pengalaman yang dilakukan praktisi manajemen Hendri Iswayudi, merubah pola pikir atau perilaku para pekerja jauh lebih penting ketimbang hanya sekeder mendapat suntikan dana.

“Bagi perusahaan yang mendapat suntikan dana, belum tentu bisa mengerjakan, malah bisa jadi masalah kalau tidak mampu mengembalikan,” kata Hendri.

Pesan itu dia katakan dalam seminar Re-orientasi Manajemen Perusahaan, Sabtu (7/9/2024). Seminar yang dibuka Ketua Apindo Solo Iwan Kurniawan Lukminto itu diikuti para pimpinan perusahaan.

Hendri Iswayudi, dalam situasi krisis ekonomi global dan kondisi ekonomi nasional yang tidak baik-naik saja saat ini, banyak perusahaan kolaps, PHK besar-besaran.

Nah, bagi perusahaan yang masih dalam kondisi resque atau butuh pertolongan tentu saja perlu melaksanakan reorientasi. Reorientasi manajemen perusahaan yang handal, mampu memastikan pengendalian atas perubahan menjadi antisipasi dan tindakan yang tepat.

IMG 20240909 152833

Sayangnya, yang dibenahi pada hal-hal yang sifatnya teknis dan pinginnya instant. Dalam reorientasi, yang harus dilakukan adalah penyesuaian sikap dan perilaku
pengelolaan manajemen perusahaan atas perubahan dan perkembangan situasi yang ada, huna memastikan profitabilitas perusahaan.

“Tujuan reorientasi adalah beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal atau internal, memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas, menyesuaikan strategi atau pendekatan yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini, dan mencapai tujuan baru dengan memastikan upaya yang dilakukan masih relevan dalam mencapai tujuan baru tersebut,” tandasnya.

Langkah praktis yang perlu dilakukan dalam reorientasi, lanjut dia, adalah memastikan ‘STATUS’ perusahaan saat ini. Apakah dalam status rescue, rehabilitasi, normalisasi, menuju orbit, atau di orbit. Untuk mengetahui ststus itu perlu melakukan asesment, baik eksternal dengan meninjau tren industri, kondisi ekonomi, kompetisi, dan kebutuhan pelanggan. Maupun internal, dengan melakukan evaluasi kinerja saat ini, yakni kinerja penjualan, keuangan, operasional, karyawan, dan lainnya.

Setelah itu, susun strategi atau action, dengan menyesuaikan sikap dan perilaku perusahaan, sesuaikan tujuan straregis perusahaan dengan visi dan misi, serta sesuaikan target atau objek.

Perubahan sikap dan perilaku perusahaan ini sangat penting dalam reorientasi manajemen perusahaan dibanding skill atau knowledge. Sebab, prestasi perusahaan itu 80 persen ditentukan oleh perilaku, sedang skill atau knowledge hanya 20 persen saja.

“Untuk melakukan reorientasi, perusahaan tidak bisa secara utuh cara-cara perusahaan lain melakukan reorientasi. Sebab tiap perusahaan beda kondisinya,” katanya.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait