Pesawat “Terbakar” Di Bandara Adi Soemarmo, Sejumlah Penumpang Selamat

3 Oktober 2024, 13:41 WIB

BOYOLALI,LOKAWARTA.COM-Sesaat setelah mendarat di Bandara Adi Soemarmo, sebuah pesawat terbakar. Asap membumbung tinggi dan para penumpang menjerit histeris ketakutan.

Para awak airport rescue and fire fighting (ARFF ) langsung menuju lokasi kebakaran, begitu mendengar informasi dari petugas bandara. Demikian juga petugas kesehatan, SAR, TNI AU, scurity bandara, dan lainnya.

Para awak ARFF berjibaku memadamkan api sedang petugas lainnya mencoba mengevakuasi para penumpang dan memberi pertolongan medis.

Begitu simulasi pada Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat ke-118, Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Kamis (3/10/2024). Latihan yang melibatkan berbagai steakholder itu juga mensimulasikan pemadaman terminal bandara yang terbakar dan simulasi demonstrasi massa di bandara.

Dalam sambutannya, General Manager Bandara Adi Soemarmo Erick Rofiq Nurdin mengatakan latihan PKD dilakukan satu kali dalam dua tahun. Namun, di Angkasa Pura setiap bandara wajib untuk membina kesiapan personil dan fasilitas sehingga dilaksanakan latihan keamanan.

IMG 20241003 133503

“Latihan tahun ini kami laksanakan secara gabungan antara airport dan stakeholder Solo, ada dari Bandara Adi Soemarmo, TNI AU, Angkatan Darat, AirNav, total ada 410 personil,” katanya.

Menurut Erick Rofiq Nurdim, kegiatan latihan PKD dilaksanakan untuk menguji dokumen kesiapan personil, koordinasi dan komunikasi antar stakeholder. Sehingga, saat terjadi keaadan yang darurat di bandara mereka bisa saling berkolaborasi untuk melakukan penanganan dan penyelamatan penupang.

“Ketika darurat kuning kami sudah tidak bisa mengatasi, keadaan darurat tersebut beralih ke darurat merah. Maka Lanud TNI AU dipimpin oleh komandan lanud akan mengambil alih keamanan bandara. Sehingga itu sangat memudahkan kami untuk mengatasi demonstrasi massa,” terangnya.

Sementara itu, Komandan Lanud Adi Soemarmo, Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko mengatakan kegiatan PKD sangat penting dilakukan untuk menjaga profesionalisme personil di bandara dan seluruh stakeholder.

Sehingga, tambah Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko, para personil paham apa yang harus dilakukan saat terjadi emergency.

“Jadi, saat terjadi emergency pesawat atau kejadian-kejadian di luar kebiasaan normal, mereka sudah siap, mulai dari avsec bandara, pemadam kebakaran maupun manajemennya. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mereka sudah sangat paham dengan apa yang harus dilakukan dan harus dipastikan dengan gladi lapangan seperti ini,” ucapnya.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait