Pilih Kualitas Tinggi Atau Laku Keras?

15 Mei 2022, 18:46 WIB

BANYAK pelaku UMKM mengejar sisi kualitas dan sampai nyaris sempurna baru berani jual, atau baru berani pasarkan. Ketika melihat produk lain dengan add value tertentu, langsung merubah produk sehingga meningkat dari sisi kualitas. Pulang dari seminar, langsung merubah produk dengan nilai tambah lain sehingga semakin tinggi lagi.

Demi kualitas kadang lakukan trial and error yang biaya tidak sedikit dan fokus ke hal lain menjadi berkurang. Pada saat itung-itung harga jual, dengan produk baru yang “nyaris sempurna” ternyata harga mau tidak mau harus terjadi kenaikan. Dan ini, menjadi munculnya sesuatu yang baru, bisa jadi yang muncul awal adalah masalah baru penjualan.

Berinovasi dan terus kembangkan produk, tentu sangat baik, falsafah kaizen dalam hal mutu produk. Perbaikan kualitas yang berkesinambungan. Namun dalam hal lain, perlu berfikir benar, bagaimana harga baru yang akan muncul? Bagaimana calon pembeli atau prospek dengan harga dan kualitas tersebut? Apakah konsumen lama masih bisa dilakukan retensi untuk tetap reorder dengan produk dan harga baru? Bagaimana kecepatan proses dan kemudahannya? Bagaimana ketersediaan bahan? Dan masih banyak hal yang perlu difikirkan.

Nilai kualitas yang meningkat dan nyaris menjadi produk sempurna, apakah benar ini yang dimaui yang diinginkan oleh konsumen kita, ini benar-benar perlu dikaji ulang. Siapa bidikan pasar kita. Siapa pengambil keputusan dalam membeli.

Misalnya membuat kepirik singkong, ada yang ala-ala biasa hanya dengan sentuhan rasa pada umumnya, kemasan standar dan harga terjangkau. Satunya keripik singkong juga, kemasan premium, bertabur spirulina yang harga cukup mahal, masih dengan plus-plus minyak goreng rendah lemak, maksimal dipakai 3x menggoreng, dll.

Dengan kemasan isi sama, dijual harga 6x lipat dari harga keripik singkog yang biasa. Dijual sama, di toko oleh-oleh di daerah dan juga ke pasar tradisional. Ya tentu saja sisi penjualan akan berbeda.

Peningkatan kualitas baik isi, kemasan, bahan dan manfaat, sangat perlu disesuaikan dengan bidikan pangsa pasar. Apa yang menjadi kebutuhan pasar sebenarnya. Peningkatan kualitas berlipat dengan pangsa pasar tidak tepat, karena tidak berkesesuaian, maka akan mubadzir dengan munculnya masalah-masalah baru. Ya, bisa omset terjun bebas. sangat penting menggali dan memetakan, apa kebutuhan target pasar kita intinya.

Semoga bermanfaat salam sukses berkah untuk Anda semua. (Yant SubiyantoCuat Consulting)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait