SOLO,LOKAWARTA.COM-Langkah revolusioner yang menggabungkan tradisi dengan teknologi modern dilakukan Project Deksa yang secara resmi meluncurkan beta MASA Vault dan memperkenalkan NFT MASA Genesis Holder Pass di Solo Technopark, GOTO UMKM Center. Project tersebut berkolaborasi dan didukung penuh oleh Soneium, blockchain buatan Sony Corporation,
“Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi blockchain dapat menjadi alat pelestarian budaya dan inovasi global,” ujar CEO Project Deksa (Digital Ekosistem Keraton Surakarta) Dendiawan Hendarto saat memaparkan materi.
Menghubungkan Budaya dengan Teknologi
Masa Vault adalah marketplace NFT Phygital pertama di dunia yang memungkinkan kolektor memiliki artefak budaya dalam bentuk NFT yang terhubung langsung dengan aset fisik yang tersimpan aman di Penyimpanan Museum Keraton Surakarta atau institusi terkait.

Dengan memanfaatkan teknologi blockchain dari Soneium, platform ini memastikan setiap transaksi aman, transparan, dan autentik.
“Kedepannya rakyat indonesia dapat menjual produk hasil budaya atau barang antik seperti wayang, kerajinan tangan, buku, perhiasan, dan berbagai macam karya budaya yang dapat ditampilkan oleh Project Deksa ke kolektor atau pembeli dari mancanegara melalui crypto,” kata Dendiawan Hendarto.
Bersamaan dengan peluncuran marketplace, Project Deksa juga meluncurkan NFT MASA Genesis Holder Pass memberikan pengalaman istimewa bagi pemegangnya. Seperti akses prioritas ke lelang eksklusif, cashback token $MASA, dan undangan VIP ke event budaya yang diadakan oleh Project Deksa bersama dengan Keraton Surakarta.
“Pass ini juga menjadi simbol kolaborasi antara budaya tradisional dan inovasi digital yang dapat dibeli oleh umum lewat platform nft.projectdeksa.com dan https://deksa.posse.market,” jelasnya.

Sementara itu, event Project Deksa dalam peluncurkan beta MASA Vault dan perkenalan NFT MASA Genesis Holder Pass di Solo Technopark, GOTO UMKM Center, Selasa (14/1/2025) di Solo Technopark, GOTO UMKM Center berlangsung lancar dan disiarkan secara langsung melalui Twitter Space, Instagram Live, dan TikTok Live.
Selain sambutan dari perwakilan Solo Technopark, perwakilan Keraton Surakarta, dan pemaparan materi utama dari Deksa, juga ada diskusi interaktif serta demonstrasi fitur dan fungsi MASA Vault secara langsung.
“Keraton Surakarta telah berdiri selama 279 tahun, dan melalui Proyek Deksa kami dapat membawa warisan ini ke tingkat global. Dengan MASA Vault, dunia dapat lebih dekat dengan kekayaan budaya kami, dan blockchain memastikan keaslian dan keamanan setiap artefak,” ujar CEO Dendiawan Hendarto.
“Kami bangga dapat memperkenalkan budaya dan kekayaan Indonesia, supaya dunia bisa menilai sendiri bahwa budaya kita mahal harganya.Kami cukup bangga dan berterimakasih juga dengan mendapat dukungan dari brand besar dan institusi seperti Soneium, blockchain yang dibuat oleh Sony Corporation, Solo Technopark,dan banyak pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,” pungkasnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |