Rahwana…

3 Agustus 2024, 10:39 WIB

Puncta 3.08.24
RAHWANA
adalah raja Alengka yang sangat berkuasa. Namun kekuasaannya dijalankan dengan kejam dan bengis. Ia menyingkirkan siapa pun yang menghalangi semua keinginannya. Semua harus tunduk kepadanya.

Dengan kekuasaannya, dia merebut istri Rama yaitu Sinta. Ia ingin memperistri Dewi Sinta. Tindakan ini menunjukkan bahwa Rahwana tidak bisa menahan nafsu dan serakah mengambil milik orang lain.

Ia mengusir Kumbakarna, adiknya yang memprotes tindakan jahatnya ini. Juga adik bungsunya Gunawan Wibisana lebih suka membelot pergi ke Ayodya daripada mengikuti kemauan kakaknya yang serakah dan bengis.

Herodes adalah raja yang dikuasai oleh nafsu dan keserakahan. Ia mengambil istri saudaranya, Herodias dan memenjarakan Yohanes Pembaptis yang mengkritik tindakannya ini. Nafsu dan kuasa yang tidak dikontrol bisa membabi buta dan menghancurkan segalanya.

Setelah memenggal kepala Yohanes Pembaptis atas permintaan anak perempuan Herodias, raja Herodes dikejar-kejar perasaan berdosa.

Dia dibayang-bayangi rasa bersalah. Sehingga ketika Yesus tampil berkarya seperti Yohanes, Herodes mengira Yesus ini adalah Yohanes yang hidup kembali.

Semakin besar dosa yang kita buat semakin besar pula bayangan-bayangan rasa bersalah yang menghantui kita. Seluruh hidup kita hanya dikejar-kejar oleh rasa bersalah yang membawa ketakutan dan beban penderitaan.

Pengalaman Herodes mungkin juga menjadi pengalaman kita. Hidup kita menderita karena dikejar oleh rasa bersalah. Kemana-mana kita dibebani oleh dosa masa lalu.

Kita belum berdamai dengan diri kita. Satu-satunya jalan adalah bertobat dan mengakui diri di hadapan Tuhan.

Untunglah Gereja mempunyai Sakramen Tobat. Melalui imam yang kepadanya Tuhan memberi kuasa pengampunan, kita dibebaskan dari beban dosa.

Kedua, kita memperbaiki diri dengan tidak melakukan dosa lagi. Ketiga, semakin banyak melakukan silih dan amal kasih untuk menolong sesama.

Marilah kita bebaskan pengalaman buruk masa lalu dengan memperbaharui diri dan menata masa depan dengan kebaikan dan ketulusan.

Naik Garuda Dempo ke Lahat,
Duduk di samping gadis berjilbab.
Dosa membuat hidup kita berat,
Pengampunan adalah obat mujarab.

Wonogiri, jangan hantui masa lalumu
Romo A. Joko Purwanto Pr

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:sesawi.net

Artikel Terkait