SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Gema Desa Indonesia berharap pemerintah lebih memperhatikan potensi UMKM di wilayah pedesaan sebab terkendala modal dan pemasaran selama ini.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Gema Desa Indonesia Subari Pratondo usai pembukaan acara Hari Jadi ke-17 Gema Desa di Stadion Manahan, Jumat (31/1/2025).
“Kendalanya pemasaran ya modal, pasti modal. Sejauh ini modal pribadi-pribadi, mandiri,” ungkap Subari Pratondo kepada awak media.
Pihaknya sangat berharap agar pemerintah hadir dalam hal pembinaan ekonomi kerakyatan. Sebab para pengrajin dan pengusaha tingkat desa selama ini masih menggantungkan modal dari berbagai pihak, terutama dari rentenir.

“Biasanya ya tidak akan maju, tidak akan berkembang karena harus berpikir bunga, bunga bank utamanya di bankbank desa, bank thithil,” ungkap Subari Pratondo.
“Kami berharap pemerintah hadir dari ADD mungkin dari kabupaten, provinsi, agar bank thithil bank thithil ini bisa hilang,” lanjutnya.
Menurutnya, di desa-desa banyak sekali potensi yang bisa diangkat ke permukaan. Banyak produk kreatif UMKM yang dinilai lebih unggul karena masih menggunakan bahan alami dan tidak banyak memakai bahan kimia dengan proses tradisional.
Termasuk produk-produk UMKM yang tergabung dalam Gema Desa Indonesia yang jumlahnya terhitung ribuan. Mencakup UMKM yang menghasilkan produk kuliner, fashion, batik, sepatu, kulit, kerajinan kayu, dan lain-lain.

Gema Desa Indonesia sendiri sejauh ini telah memberikan pembinaan terhadap UMKM-UMKM di pedesaan. Seperti, pelatihan bagi UMKM dengan produk baru. Atau, mengadakan pelatihan model pemasaran bagi UMKM lama, misal melalui rapat, arisan, hingga hajatan.
Maka dari itu, pembinaan dari pemerintah melalui Gema Desa Indonesia dinilai penting untuk dilakukan agar UMKM-UMKM di pedesaan bisa berdaya saing. Terlebih selama ini, Gema Desa Indonesia belum mengajukan permohonan pembinaan pemerintah sama sekali.
“Harapannya ke depan ini, setelah ulang tahun nanti, kita akan melakukan langkah langkah bekerjasama dengan pemerintah, baik pemerintah desa, kabupaten, provinsi dan pusat. Agar benar-benar masyarakat tersentuh kebijakan pemerintah,” kata Subari Pratondo.
Diharapkan, pemerintah memberikan pembinaan secara menyeluruh, mulai dari bahan baku, teknologi, pemasaran, pengemasan atau packing, hingga branding suatu produk.

“Harapan kami begitu. Ada satu lembaga yang menaungi, syukur syukur undang-undang yang bisa menaungi kegiatan masyarakat kecil ini,” ujar Subari Pratondo.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengungkapkan harapan agar ada upaya pemerintah terkait pengamanan harga. Sebab seringkali harga bahan baku untuk produk UMKM diombang-ambingkan.
“Ke depan berharap ekonomi kreatif ini akan menjadi lebih besar sehingga punya daya saing, yang ke depan usaha-usaha kecil ini akan bisa menjadi usaha besar,” tuturnya.
“Dengan dibinanya Gema Desa insyaAllah akan bisa sinergi dengan apa yang menjadi program-program pemerintah ke depan,” tegas Subari Pratondo.

Acara HUT ke-17 Gema Desa Indonesia diawali dengan Bazaar UMKM yang menampilkan beberapa produk khas desa dari perwakilan 23 provinsi dengan total 66 stand binaan Gema Desa.
Rencananya, acara HUT ke-17 Gema Desa Indonesia akan dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto, Pembina Gema Desa Indonesia, Hashim Djojohadikjusumo, dan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia Ahmad Riza Patria.
“Pembukaan insyaAllah dihadiri Bapak Presiden dan Bapak Hashim Djojohadikusumo sebagai pembina Gema Gesa, juga bapak Riza Patria, Wamendes, sebagai Wakil Pembina Gema Desa. Dan seluruh Wamenda Merah Putih insyaAllah akan hadir di tengah-tengah kita,” kata Subari Pratondo.
Acara HUT ke-17 Gema Desa Indonesia yang diadakan di Stadion Manahan Solo selama dua hari, Jumat-Sabtu, 31 Januari – 1 Februari 2025 tersebut juga dimeriahkan pertunjukan seni budaya perwakilan daerah masing-masing yang melibatkan sekitar 17.000 orang.

Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |