LOKAWARTA.COM,SOLO-Solo Raya menambah 10 galeri investasi lagi di kampus-kampus. Dengan tambahan, total galeri investasi di Solo Raya menjadi 26 Galeri Investasi.
Galeri Investasi merupakan komitmen berbagai pihak untuk bersama-sama memberikan literasi dan edukasi baik di wilayah pendidikan tinggi, perguruan tinggi maupun masyarakat umum.
Dengan adanya galeri investasi tersebut, pemahaman masyarakat mengenai konsep investasi yang benar diharapkan akan semakin baik.
Peresmian 10 galeri investasi dilakukan di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Rabu (18/5/2022). Adapun 10 galeri investasi yang diresmikan adalah :
- Galeri Investasi BEI Universitas Setia Budi dengan mitra BRI Danareksa Sekuritas
- Galeri Investasi BEI Fakultas Hukum dan Bisnis Universitas Duta Bangsa dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi BEI Universitas Surakarta dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi BEI Politeknik Pratama Mulia dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi BEI STIMIK Sinar Nusantara dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi BEI SMK Negeri Jenawi dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi Edukasi MAN 2 Surakarta BEI dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi Edukasi BEI SMA Muhammadiyah 1 Sragen dengan mitra Phintraco Sekuritas
- Galeri Investasi Digital BEI Gradasi Kota Surakarta dengan mitra Phintraco Sekuritas
Kepala Divisi Pemasaran PT Bursa Efek Indonesia Dedy Priadi menyampaikan, galeri investasi menjadi sinergi yang baik antara industri pasar modal, dalam hal ini adalah Bursa Efek Indonesia, Perusahaan efek atau sekuritas bersama regulator yakni OJK serta pihak pihak seperti kampus dan sekolah serta penggiat komunitas.

“Mari bersama-sama berbuat sesuatu untuk lingkungan kita sesuai dengan apa yang mampu kita berikan. Untuk di pasar modal, kita berikan edukasi yang baik sehingga masyarakat kita cerdas dalam memilih dan memilah investasi yang benar. Kasihan kalau harus kecemplung dalam investasi bodong,” tandasnya dalam sambutan.
Sementara itu Kepala Pengawas Industri Keuangan Non Bank, Pasar Modal dan Edukasi Perlindungan OJK Solo Heri Santoso Konsumen menyatakan dukungannya dengan pendirian galeri investasi di wilayah Solo Raya. “Sinergi seperti ini yang harus terus ditingkatkan. Edukasi sangat fundamental. Jika semua masyarakat mampu memahami konsep investasi, penipuan penipuan tidak akan berani masuk lagi,” imbuhnya.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia data pertumbuhan jumlah investor di Indonesia didominasi oleh usia muda dengan data sebagai berikut usia dibawah 30 tahun yakni mencapai 58,5 persen persen. Usia 31-40 tumbuh 21,6 persen, disusul usia 41-50 meningkat 5,6 persen dan usia 60 tahun 3,3 persen.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |