Resmikan Masdjid Alkahfi Daarul Quran, Bupati Juliyatmono : Generasi Muda Jangan Sampai Lepas dari Al Quran

10 Desember 2022, 06:32 WIB

LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Generasi muda jangan sampai lepas dari Al Quran, karena isi Al Quran ini akan membentuk karakter dan sifat manusia.

Hal itu dikatakan Bupati Karanganyar Juliyatmono dalam soft opening masdjid Alkahfi Daarul Quran di Gajahan, Colomadu, Karanganyar, Jumat (09/12/2022).

Dikatakan, semakin banyak penghafal Al Quran yang lahir dari para santri di Ponpes Daarul Quran ini secara berkala, maka keimanan generasi muda akan membawa kebaikan bagi bangsa dan negara.

“Sesuai dengan nama ponpes ini, maka para santri disini wajib membentuk lingkungan penghafal Al Quran,” kata bupati.

“Dan bersamaan dengan ini, para utadz juga harus berupaya keras terus mengembangkan sumber daya yang unggul dalam keimanan,” tambah Juliyatmono.

Dengan begitu, lanjut Bupati Juliyatmono, maka para ustadz di sini bukan saja memiliki kewajiban membentuk generasi penghafal Al Quran semata, tetapi sekaligus melayani Allah SWT melalui tugasnya masing-masing.

Baik dalam hal ilmu pengetahuan dan dalam berkeimanan. Dan ilmu pengetahuan modern juga jangan sampai ketinggalan, agar terus bisa mengikuti perkembangan zaman.

“Tetapi dalam berprilaku sehari-hari, jangan sampai lepas dari tuntunan Allah melalui ajaran Al Quran” terang Bupati Karanganyar tersebut.

Dalam kesempatan itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono juga menjelaskan pentingnya bersedekah. Menurut bupati, ajaran bersedekah juga jangan sampai ditinggalkan.

“Sedekah itu, selain dapat menghapus dosa, juga akan selalu mendapatkan rejeki berkah yang sangat bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya,” pungkasnya.

Sementara itu dalam laporannya, Ketua Yayasan Daarul Quran HM Adib Ajiputra mengatakan, pembangunan masdjid Al Kahfi tersebut awalnya direncanakan hanya satu lantai.

Namun dalam perkembangannya dan dari hasil musyawarah serta persetujuan dari para pengurus, nantinya masjid tersebut bakal dibangun menjadi tiga lantai.

“Dalam perkembangannya, masjid ini akan dijadikan masdjid raya. Biaya yang semula hanya membutuhkan Rp 1,5 miliar membengkak menjadi Rp 2,5  miliar,” kata Adib.

Dalam kesempatan itu, Adib juga mengaku telah melaksanakan program yang dicanangkan Bupati Karanganyar, yaitu memprogramkan dan menitipkan satu desa satu penghafal Al Quran.

“Dari 33 santri yang berasal dari masing-masing satu orang, satu desa se-kabupaten Karanganyar itu, telah kami didik sabagai calon penghafal Al quran dengan baik” katanya.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait