Puncta 6.4.24
SALAH satu saksi ahli yang diajukan dalam Sidang sengketa Pilpres 2024 adalah Romo Magnis-Suseno SJ. Beliau adalah profesor Filsafat dan Etika di STF Driyarkara Jakarta.
Setelah beliau tampil sebagai saksi ahli di persidangan, ada banyak sekali tanggapan. Ada yang menolak dan bahkan menghujatnya. Tetapi ada pula yang mendukung dan membenarkan apa yang menjadi kesaksiannya.
Bagi mereka yang merasa tidak diuntungkan oleh kesaksian Rm. Magnis pasti menolak dan mengecam apa yang disampaikan beliau. Kesaksiannya tidak bisa diterima dan ditolak.
Tetapi bagi mereka yang mau membuka mata hati dan peka terhadap peristiwa-peristiwa di lapangan, apa yang disampaikan Rm. Magnis adalah suara kenabian yang sedang berseru-seru di padang gersangnya nilai-nilai demokrasi.
Kisah Injil Markus yang terakhir ini juga menampilkan ketidakpercayaan para murid oleh kesaksian beberapa orang dari mereka.
Yang pertama, kebangkitan Yesus dialami oleh Maria Magdalena. Tuhan menampakkan diri mula-mula kepada Maria Magdalena. Tetapi kesaksiannya tidak dipercaya oleh murid-murid lainnya.
Lalu Yesus menampakkan Diri lagi kepada dua orang murid yang pergi ke Kampung Emaus. Namun mereka pun juga tidak dipercaya.
Mungkin karena Maria Magdalena hanya sendiri, apalagi dia seorang perempuan yang tidak punya kuasa apa-apa, maka kesaksiannya tidak diperhitungkan.
Tetapi kesaksian dua orang murid itu pun tidak mereka terima. Menurut Taurat, keabsahan sebuah kesaksian jika diketahui oleh minimal dua orang saksi. Namun mereka tetap tidak bisa percaya.
Maka Yesus akhirnya menampakkan diri secara langsung kepada kesebelas murid-Nya itu secara bersama-sama. Ketika mereka sedang makan, Yesus hadir di tengah-tengah mereka . Ia mengecam ketidakpercayaan dan kedegilan mereka.
Setelah menyadarkan mereka, Yesus memberi perintah agung kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
Warta sukacita dan kebenaran Paskah ini harus disampaikan kepada semua orang sampai ke pelosok dunia.
Karena kesedihan, duka dan berkabung, membuat mereka tidak mengerti. Kini setelah Yesus secara langsung menampakkan Diri, mereka terbuka dan berkobar-kobar untuk mewartakan Injil Sukacita.
Kita pun sebagai murid Kristus juga diutus oleh Yesus dengan perintah yang sama, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil (Kabar Sukacita) kepada segala makhluk.”
Mari kita membawa kegembiraan hidup dimana pun dan kepada siapa pun yang kita temui.
Idul Fitri akan segera tiba,
Mari kita saling bermaaf-maafan.
Beritakanlah kabar sukacita,
Sampaikanlah berita kebenaran.
Cawas, mari kita jadi pewarta
Alexander Joko Purwanto Pr
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : | sesawi.net |