SOLO,LOKAWARTA.COM-Pamomong. Penak diomongke, angel dilakoni. Mulane kudu bisa nampa suara kawula, yo suara sing penak dirungoke yo suara sing ra penak diomongke. Mulane rumongso perlu ikhtiar lan percaya marang pastine gusti.
Demikian monolog Respati Ardi yang berperan sebagai Prabu Hendra Sakti dalam ketoprak berjudul Sang Pamomong yang digelar di Gedung Wayang Oramg RRI Surakarta, Kamis (10/10/2024) malam.
Dalam Bahasa Indonesia, pesan Prabu Hendra Sakti itu bisa diterjemahkan secara bebas sepeti ini :
Pemimpin. Enak diomongkan tapi sulit dilaksanakan. Karena itu, harus mau menerima suara rakyat, baik suara yang enak didengar atau yang tidak enak diucapkan. Karena itu, harus ikhtiar dan percaya pada kepastian Tuhan.
Ketoprak dengan lakon Sang Pamomong itu sengaja dihadirkan di tengah proses Pilkada yang sedang dilaksanakan di Kota Solo. Lakon Sang Pamomong yang disutradarai Ki Ruseno B Wijaya dengan asisten Sutradara Ali Marsudi menceriteakan tentang para kesatria yang ikut sayembara.
Makanya, pihak RRI selalu penyelenggara menghadirkan para calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta untuk ikut bermain. Sutradara juga mensejajarkan peran para calon wali kota dan wakil wali kota, agar tidak ada yang merasa di atas atau di bawah.
“Dalam ketoprak dengan lakon Sang Pamomong ini, intinya pemimpin itu, selain mengayomi, melindungi, dan memberi solusi, juga harus mau dikritik,” kata Ali Marsudi, asisten Sutradara.
Calon Wali Kota Surakarta nomot urut dua Respati Ardi mengapresiasi RRI yang secara rutin menggelar kegiatan seni budaya seperti ketoprak dan wayang orang. Selain sebagai tontonan dan tuntunan, kegiatan seperti ini juga salah satu upaya melestarikan budaya Jawa yang adiluhung.
“Nilai-nilai yang disampaikan dalam pentas ketoprak ini sangat bagus dan mendalam. Saya berharap seni budaya ketoprak ini bisa dijadikan kurikulum di sekolah agar kegiatan seni budaya ketoprak ini bisa tetap lestari,” kata Respati Ardi.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |