SOLO,LOKAWARTA.COM-Keluarnya Instruksi Presiden mengenai Pemangkasan Anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi sinyal bagi masyarakat, khususnya para pelaku usaha, untuk bergerak lebih mandiri, lebih kreatif, dan lebih adaptif.
Hal itu dikatakan Ketua Kadin Surakarta Ferry Indrianto di sela sarasehan bersama Gubernur Jawa Tengah terpilih Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi dan Ketua Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto di Solo, Senin (3/2/2025). Hadir dalam kesempatan itu, para pelaku usaha, pengurus Kadin Kota/Kabupaten di Jawa Tengah, serta sejumlah asosiasi usaha.
“Tantangan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kita semua sebagai bagian dari ekosistem perekonomian Indonesia,” kata Ferry.
“Bagi dunia usaha, inilah saatnya bertransformasi. Jawa Tengah, dengan segala potensi sumber daya lokalnya, memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi nasional. Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk membangun ekosistem yang terintegrasi dan berkelanjutan.”
Lebih lanjut Ferry mengatakan, salah satu strategi unggulan Kadin Surakarta adalah program Aglomerasi, yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi lintas sektor, antar kabupaten dan kota. Konsep itu sejalan dengan visi dan janji politik Gubernur Jawa Tengah terpilih, yaitu memperkuat konektivitas antar wilayah dan menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM hingga industri besar.

“Kami berharap, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, dunia usaha dapat mengoptimalkan sumber daya lokal, memperluas pasar, dan menciptakan lapangan kerja baru.Hadirin yang saya hormati, Membangun ekosistem dunia usaha yang kokoh di Jawa Tengah membutuhkan pendekatan taktis dan sinergi yang kuat,” tandasnya.
Dalam forum itu Ferry Sephta Indrianto menekankan tiga langkah strategis dalam membangun pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, yakni :
Pertama, penguatan Sumber Daya Lokal, dimana Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, pariwisata, dan industri kreatif. Dunia usaha harus menjadi mitra strategis pemerintah untuk mengolah sumber daya ini secara berkelanjutan, dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi.
“Kedua, kolaborasi funia usaha, yakni melalui Aglomerasi, kita dapat menciptakan rantai nilai yang terintegrasi, di mana kabupaten/kota di Jawa Tengah saling mendukung, berbagi potensi, dan saling melengkapi,” tandasnya.
Ketiga, dukungan Kebijakan yang inklusif. “Kami percaya bahwa pemerintah Jawa Tengah di bawah kepemimpinan gubernur terpilih akan terus memperkuat reformasi birokrasi, menciptakan regulasi yang berpihak
pada dunia usaha, dan mendorong investasi yang berdampak langsung pada masyarakat.”
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah terpilih Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi lebih banyak menyoroti tentang pentinya partisipasi dunia usaha dalam membangun Jawa Tengah. “Untuk menjadikan Jawa Tengah maju dan berkelanjutan, kita harus berintegrasi dan berkolaborasi,” kata Ahmad Luthfi.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |