Seragam Sekolah Jadi Penyebab Inflasi

2 Agustus 2022, 16:15 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Pengeluaran pendidikan seperti seragam sekolah, buku pelajaran, biaya pendidikan, sepatu, tas, dan kebutuhan sekolah lainnya menjadi salah satu sebab inflasi di Kota Solo yang tercatat 0,35 persen pada Juli 2022.

“Maklum saja, bulan Juli itu kan awal tahun ajaran baru, jadi pengeluaran untuk pendidikan naik, terutama SD. Seperti untuk beli seragam sekolah, buku pelajaran, dan biaya pendidikan,” kata Kepala BPS Kota Surakarta, Totok Tavirijanto, Senin (1/8/2022).

Selain pengeluaran pendidikan terutama SD yang memberi kontribusi paling besar hingga 0,09 persen, kata Totok, komoditas lain yang juga andil dalam inflasi antara lain, bawang merah sebesar 0,09 persen, cabai merah 0,08 persen, elpiji 0,05 persen, dan sabun mandi 0,04 persen.

‘Kelompok penyediaan makanan dan minuman yang biasanya menjadi penyumbang inflasi tertinggi, bulan ini justru berada di urutan kelima. Mengalami inflasi 0,27 persen,” kata Totok.

Totok mengatakan, di bulan Juli harga-harga makanan dan minuman relatif terkendali. Bahkan beberapa komoditas mulai turun harga, seperti minyak goreng yang mengalami deflasi 10,55 persen, bawang putih deflasi 12,34 persen, daging ayam ras 2,11 persen.

“Tapi ada komoditas yang masih tinggi harganya. Bawang merah inflasi 30 persen dan cabai merah inflasi 26,99 persen. Ini masih terpengaruh oleh cuaca dan curah hujan tinggi di beberapa tempat,” sambungnya.

Sebaliknya, beberapa komoditas penyumbang deflasi. “Seperti minyak goreng 0,13 persen, bawang putih 0,06 persen, daging ayam ras 0,03 persen, bayam 0,01 persen, dan cabai rawit 0,01 persen.”

Lebih lanjut Totok mengatakan, dari enam kota di Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya pada Juli 2022, inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang dan Kota Tegal masing masing 0,59 persen. Diikuti Banyumas 0,39 persen dan Kudus 0,,38 persen.

Sementara Kota Solo dan Cilacap sama, masing-masing termasuk 0,35 persen. “Secara keseluruhan inflasi di Jawa Tengah 0,51 persen, sedang nasional 0,64 persen,” pungkasnya.(**)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait