Setumpuk BRA Bagi Para PSK

21 September 2023, 09:24 WIB

LOKAWARTA. COM-Masih ingat penyanyi legendaris yang nama aslinya Sudjarwoto Sumarsono?
Dialah yang beken disebut Gombloh.

Pelantun lagu Kugadaikan Cintaku, Kebyar-Kebyar, Berita Cuaca itu sangat dekat dengan wong cilik, kaum marjinal.

Kehidupan rakyat kecil adalah bagian dari pergaulannya di Surabaya. Ia dikenal dekat dengan rakyat biasa. Bahkan para pekerja seks komersial (PSK) akrab dengannya.

Pernah dia memborong BRA atau BH satu becak penuh untuk dibagi-bagikan kepada PSK yang mangkal, karena untuk membelinya saja mereka tidak mampu.

Gombloh sangat peduli dengan kaum kecil, miskin dan terpinggirkan.

Jiwa sosialnya tumbuh ketika dia bergaul dengan masyarakat bawah. Ketika tahu ada seorang PSK yang sakit parah, Gombloh langsung mendatangi dan mengajaknya berobat. Semua biaya ditanggung dari hasil manggungnya.

Pada umumnya, kita memandang para PSK dengan sebelah mata dan mencibir, tetapi Gombloh berteman dengan mereka. Gombloh menjadi saudara bagi mereka.

Yesus memanggil Matius pemungut cukai dan datang ke rumahnya untuk makan bersama-sama dengannya. Ada banyak pemungut cukai yang juga datang makan bersama Yesus.

Bagi Kaum Farisi, ini sebuah kenajisan, makan bersama pemungut cukai yang dicap sebagai pendosa.

Orang Farisi memprotes murid-murid Yesus. “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Yesus tahu kasak-kusuk mereka. Ia menjawab, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.”

Yesus mengambil posisi sebagai tabib yang menyembuhkan bukan hanya penyakit fisik, tetapi juga penyakit mental, mindset kaum Farisi yang salah, “keblinger“.

Allah itu mengasihi semua orang, terlebih mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan sakit. Tindakan Yesus itu adalah wujud kasih Allah yang sesungguhnya.

Mari kita mengasihi sesama tanpa memandang latar belakang status sosialnya.

Mari kita membongkar cara pandang dan pikiran kita yang sering membeda-bedakan sesama manusia.

Di radio aku dengar lagu kesayangan,
Duduk di teras sambil bersiul lirih.
Kasih sejati tidak membeda-bedakan,
Memberi dengan tulus tanpa pamrih.

Cawas, mengasihi wong cilik

Puncta 21.09.23
Alexander Joko Purwanto Pr

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait