Solo Investment & Public Service Expo dan BUMN-UMKM Great Sale Digelar Bareng, Jadi Benang Merah Aglomerasi Soloraya

30 Mei 2024, 15:00 WIB

SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Cabang Surakarta atau Kadin Solo Ferry Septha Indrianto menyampaikan, event investasi dan layanan publik yang digelar bareng dapat menjadi benang merah aglomerasi Soloraya.

Hal itu disampaikan oleh Ferry Septha Indrianto kepada awak media usai opening ceremony kedua acara tersebut di atrium Solo Paragon Mall, Kamis (30/5/2024).

“Ini kerjasama yang ke-7 bersama BUMN dalam rangka BUMN-UMKM Expo. Yang kedua ada agenda  tentang investasi dan public service. Tentang pengembangan wilayah secara aglomerasi sehingga dua konteks ini bisa kita gabungkan,” tuturnya.

Menurut Ferry Septha Indrianto, bicara soal aglomerasi tidak jauh-jauh dari pembahasan tentang masalah UMKM. 

“UMKM itu kan pada intinya harus efektif dan efisien. Market-nya di Solo, mungkin pabriknya di Sukoharjo. Sehingga ini penting juga, ada sambungannya juga. Melalui Rumah Kurasi yang kita launching ke depan, suatu kelembagaan yang sudah secara aglomerasi Soloraya,” terangnya.

Ditekankan oleh Ferry Septha Indrianto, melalui ekosistem yang terbentuk tersebut lama kelamaan dapat diketahui benang merah yang turut menciptakan aglomerasi Soloraya.

Dicontohkan, dalam gelaran Dekranas beberapa waktu lalu di Solo yang diikuti ibu-ibu PKK, pihaknya melakukan aktivasi tentang Ayo Ber-Kadin. Sebab secara ekonomi Indonesia, paling besar justru di ekonomi rumah tangga yang pelakunya ibu-ibu PKK.

“Yang sudah terkurasi secara Dekranasda kemudian mereka pasti akan butuh ekonomi yang lebih besar lagi, di situlah Kadin masuk,” ujar Ferry Septha Indrianto.

“Dari usaha yang terkecil, beginner, kemudian ke daerah menjadi rujukan kabupaten, akan mencari market lebih besar lagi melalui Ayo Ber-Kadin. Jadi secara estafet, berkesinambungan ini harus kita upayakan selalu,” tandasnya.

Pihaknya berharap ke depan para pemangku kepentingan hingga pelaku ekonomi di Soloraya bisa terkoneksi.

Setelah mengajak sejumlah organisasi pelaku usaha seperti Kadin Soloraya, REI, PHRI dan lainnya untuk turut mendukung aglomerasi Soloraya, pihaknya juga menghadiri Forum tentang Industri Soloraya yang diadakan Kamis siang ini.

“Jadi setelah tadi tentang kolaborasi dengan antar daerah kita, sekarang bicara soal industri SDM-nya. Itu harus kita siapkan juga,” jelas Ferry Septha Indrianto.

Bersama para akademisi se-Soloraya, termasuk beberapa rektor yang dijadwalkan hadir di Forum Industri Soloraya pihaknya fokus pada kualitas Sumber Daya Manusia atau SDM yang bisa dipakai ketika investasi masuk di Soloraya.

“Jadi nggak perlu lagi cari tempat lain di Soloraya ini sudah termasuk tempatnya (investasi) juga dan SDM-nya di sini,” kata Ferry Septha Indrianto.

Ditanya soal kualitas dan produktivitas SDM di Soloraya, pihaknya mengaku dibutuhkan kesiapan SDM di Soloraya terutama dari Key Performance Indicator atau KPI.

KPI adalah metode yang sering dilakukan oleh perusahaan untuk melihat kemampuan SDM, apa saja yang bisa mereka lakukan, pengalaman, serta kemampuan SDM tersebut.

Dari kacamata investor, pastinya melirik suatu tempat sesuai tujuannya yakni menciptakan nilai ekonomi yang lebih baik. Investor akan mempertimbangkan produktivitas, artinya secara biaya lebih efisien, secara produksi lebih efektif dan lebih cepat.

“Secara SDM, nah hal ini kita godog. Supaya kita lebih tahu KPI SDM ini seperti apa secara industri. Supaya kita tidak salah sasaran,” tegas Ferry Septha Indrianto.

Terakhir, Kadin Solo yang merupakan stakeholder utama ingin mengajak Kadin se-Soloraya dan para pemangku kepentingan lain bersepakat dan siap untuk membangun ekosistem aglomerasi Soloraya.

Adapun event Solo Investment & Public Service Expo serta BUMN-UMKM Great Sale diselenggarakan di Atrium Solo Paragon Mall, 30 Mei – 2 Juni 2024.

Kedua acara tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Solo, BUMN, sejumlah kementerian, Kadin Solo, dan berbagai lembaga lain dan diikuti 26 OPD.

Para pengunjung mall bisa memanfaatkan event tersebut untuk mendapatkan berbagai pelayanan, mulai dari pengurusan dokumen sipil, pembuatan paspor, pembuatan NIB bagi pelaku usaha kecil, urusan perpajakan, dan hingga informasi terkait investasi di Kota Solo.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Solo Andriyani Sasanti mengungkapkan, target investasi Pemkot Solo di tahun 2023 dipatok Rp 600 miliar dan bisa tercapai Rp 917 miliar.

Sehingga target investasi 2023 tercapai 100 persen lebih dari target, dengan kontribusi UMKM sekitar separuhnya.

“Kemudian di tahun 2024 ini target kita Rp 1,2 triliun. Di triwulan satu sudah tercapai Rp 400 miliar lebih. Tapi kita juga perlu percepatan antara lain dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat seperti ini” ungkapnya dalam jumpa pers, Rabu (29/5/2024).

Melalui Solo Investment & Public Service Expo diharapkan dapat meningkatkan percepatan pelaksanaan berusaha yang berkaitan dengan investasi dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di kota Solo.

Editor : Arumi Chan
Sumber :

Artikel Terkait