Soto, Martabak, dan Nasi Rames di Solo Beri Kontribusi Inflasi di Bulan Juni

1 Juli 2022, 20:15 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Martabak, Soto, dan nasi dengan lauk pauk (nasi rames) ikut memberi kontribusi terhadap inflasi Bulan Juni di Kota Solo yang tercatat 0,89%.

Hal itu, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Totok Tavirijanto, bisa dimaklumi mengingat Solo adalah kota kuliner.

Mereka yang jajan dan makan di Solo tidak hanya orang Solo saja, tapi juga orang di luar Solo yang berwisata atau sekedar datang untuk makan.

“Bahkan yang dari jauh,,ada yang lewat tol datang ke Solo hanya untuk makan lantas pulang lagi lewat tol,” kata Totok, Jumat (1/7/2022).

Namun, lanjut Totok, kontribusi soto dan martabak terhadap inflasi Bulan Juni di Kota Solo bukanlah yang paling besar.

Lima komoditas yang paling signifikan menyebabkan tingginya inflasi di Kota Solo adalah cabai rawit, cabai merah, nasi dengan lauk, telur ayam ras, dan bawang merah. Masing-masing memberi kontribusi 0,23%, 0,14%, 0,09%, 0,08%, dan 0,06%.

Sementara, beberapa bahan makanan atau komoditas yang menyebabkan deflasi antara lain, bawang putih (-0,04%), daging ayam ras (-0,03%), minyak goreng (0,03%), air kemasan (-0,03), dan beras (0,01%).

“Cabai rawit dan cabai merah memberi kontribusi paling besar di Bulan Juni lantaran banyak petani cabai yang gagal panen akibat anomali cuaca, sementara kebutuhan cabai meningkat sehingga harganya jadi mahal,” kata Totok memberi alasan.

Selain Solo yang tercatat 0,89%, lima kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah mengalami inflasi juga, yakni Semarang (0,93%), Cilacap (0,71%), Kudus (0,66%), Tegal (0,63%), dan Banyumas (0, 59%). Sementara angka inflasi Jawa Tengah 0,85 dan inflasi nasional 0,61%.

Totok mengingatkan agar pemangku kepentingan untuk lebih berhati-hati lagi, sebab angka inflasi itu bisa saja naik lagi akibat berbagai kebijakan pemerintah, seperti kenaikan tarif dasar listrik untuk golongan tertentu serta kebijakan soal BBM.

“Syukurlah hingga saat ini inflasi kita masih terkendali, di luar sana di negara negara seperti Turki, Jerman, AS, dan Inggris, inflasinya sudah sangat tinggi, barang-barang sudah mahal, bahkan cenderung langka,” kata Totok.

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait