KARANGANYAR,LOKAWARTA.COM-PG Tasikmadu Karanganyar kembali tidak melakukan giling tebu, yang mestinya dilakukan awal Mei tahun ini. Terakhir, pabrik gula itu melakukan giling tebu tahun 2021.
Minimnya bahan baku menjadikan alasan pabrik gula peninggalan Mangkunegara IV itu menghentikan giling tebu dalam dua tahun terakhir ini.
Menurut Asisten Manager Tebu Rakyat PG Tasikmadu Karanganyar Ari Dwi, saat ini tanaman tebu hanya ditanam di lahan seluas 2.000 hektar dan menghasilkan 65 kuintal tebu siap giling.
Padahal, lanjut Ari, proses giling tebu yang memakan waktu 100 hari atau 3 bulan itu butuh 300.000 ton tebu atau 3.000 ton tebu per hari. Sementara PG Tasikmadu tidak punya bahan baku sebanyak itu. Karena keterbatasan itulah, tebu yang ada dikirim ke PG Mojo Sragen untuk digiling.
“Petani tebu yang dulunya bermitra dengan kami sudah diberi kebebasan mengolah lahannya. Kini mereka punya banyak pilihan tidak harus terikat dengan PG Tasikmadu,” kata Ari Dwi kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).
Gagalnya giling tebu di PG Tasikmadu disayangkan Camat Tasikmadu Joko Setyono. Pasalnya, prosesi dimulainya giling tebu ditandai dengan tradisi cembengan, sebuah ritual “selametan” yang sudah ratusan tahun digelar.
Selametan itu dilanjutkan dengan pesta rakyat, dimana banyak orang berjualan selama sebulan. Selain berjualan beraneka ragam, seperti produk kuliner dan kerajinan/mainan anak, juga ada hiburan.
“Selama ini tradisi cembengan memunculkan efek positif bagi UMKM. Cembengan juga menarik kunjungan wisatawan lokal,” kata camat.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |