SOLO,Lokawarta.com-Tidak hanya Taman Balekambang yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Pura Mangkunegaran, ternyata Mangkunegaran juga punya andrawina.
Dalam sejarahnya, tempat perjamuan yang dibangun dan diberi nama Taman Pracima itu berada di sisi barat Pura Mangkunegaran yang menjadi pusat pemerintahan para adipati di Mangkunegaran.
Sempat rata dengan tanah dan dijadikan lapangan tenis, Taman Pracima itu dihidupkan kembali dan dibangun lagi dengan bantuan pemerintah pusat.
Nah, acara Sanja Warga yang digelar Pemerintah Kota Surakarta yang bekerja dengan Pura Mangkunegaran, Jumat (23/12/2022), seolah nganyari Tamam Pracima yang antara lain menyediakan menu khas Mangkunegaran untuk perjamuan.
Dalam Sanja Warga yang dihadiri 300 peserta dari berbagai latar belakang, asosiasi dan profesi itu, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggelar dialog, meminta masukan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Gibran juga melaunching logo Solo The Spirit of Java, maskot Rajamala, Logo HUT Kota Solo ke 278, dan buku “Geliat Solo di Tangan Gibran, Wali Kota Karbitan”.
“Kota Solo itu gabungan antara Kyoto dan Singapura. Kyoto lebih pada Heritage dan Singapura lebih pada service, karena memang Solo tidak punya resource, sumber daya alam,” kata Gibran.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya / KGPAA Mangkunegoro X menjelaskan, Taman Pracima artinya taman di barat, karena letaknya di barat Pura Mangkunegaran. Taman Pracima yang dibangun pada masa pemerintahan Mangkunegoro VII itu bergaya arsitektur Jawa dengan sentuhan Eropa.
“Taman Pracima ini dibangun atas inspirasi kakek buyut saya, Mangkunegoro VII. Taman Pracima ini perwujudan dari visi masa lalu yang bisa kita jadikan modal masa kini untuk membangun masa depan. Dan bangunan ini sudah ada kurang lebih 100 tahun,” ungkap dia.
“Taman Pracima memiliki fungsi untuk ruang budaya. Dan taman ini diharapkan akan jadi pertemuan antara budaya kami di Mangkunegaran dengan budaya di masyarakat agar masyarakat bisa jadi bagian dalam kehidupan berbangsa,” kata KGPAA Mangkunegara X.
Taman Pracima bakal dibuka untuk umum. Masyarakat bisa menikmati kuliner kas Mangkunegaran yang melegenda. Selain itu, masyarakat bisa melihat lebih dekat bagaimana Mangkunegaran hidup sebagai bagian dari masyarakat.
“Taman Pracima juga diharapkan menjadi jembatan yang kuat antara kebudayaan dan masyarakat, melalui meja perjamuan,” tandasnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |