“Tangan Tak Sampai” adalah lagu yang melambungkan nama penyanyi Christine Panjaitan di 1982. Lagu ciptaan Rinto Harahap itu dibawakan dengan oktaf yang begitu tinggi oleh si penyanyi.
Lagu Tangan Tak Sampai mengisahkan kegundahsn seseorang lantaran keadaan hidup yang tak berpihak. Lirik lagu ini mengungkap penderitaan dan kekecewaan, membandingkan dengan merdu dan sedihnya nyanyian burung.
Dia mempertanyakan mengapa dirinya tidak bisa merasakan kebahagiaan yang sama dengan orang lain dan mempertanyakan apakah dia telah kehilangan pemahaman tentang makna sebenarnya dari kehidupan.
Selain Tangan Tak Sampai, banyak pula album yang dihasilkan Christine Panjaitan yang berkolabirasi dengan para musisi/pencipta lagu, terutama Rinto Harahap.
Dan setelah menikah sengan seorang dokter di tahun 1996 serta memiliki 3 anak, penyanyi asal Batak kelahiran 23 Desember 1960 itu mengurangi kegiatan di dunia tarik suara. Namun belakangan dia terlihat aktif di dunia seni peran dan panggung poliik dengan masuk di Partai Golkar hingga saat ini.
Berikut lirik lagu Tangan Tak Sampai
Penahkah kau dengarkan burung-burung bernyanyi
Pernahkah kau dengarkan dia menangis
Tawa dan tangis yang kudengar sama merdunya
Ataukah memang aku tak tahu senandungnya
Kulihat ada senyum yang abadi dibibirmu
Mengapa tiada lagi sayang
Semua duka yang kau alami sudah nasibmu
Untuk apa kau sembunyi senyum di bibirmu
Mana mungkin hatimu memeluk gunung
Manalah mungkin tangan tak sampai
Walau ingin hatimu memetik bintang
Manalah mungkin tiada sayapmu
Biarlah yang hitam menjadi hitam
Janganlah harapkan jadi putih
Biarlah rembulan di atas sana
Manalah mungkin turun kesini
Lihatlah malam ini kau tak lagi sendiri
Bolehkah ku ingin menemani sayang
Ingin kudengar ceritamu tentang hidupmu
Nikmatilah apa yang kau dapat di dunia
Back to reff (*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |