Tari, Tak Sekadar Gerak Tubuh…

29 April 2025, 12:53 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Event 24 Jam Menari ini adalah salah satu upaya untuk memperkenalkan khasanah tari kita kepada khalayak yang lebih luas.

Karena itu, masyarakat perlu menyadari bahwa seni tari bukan hanya sekadar praktik seremonial namun juga bagian penting dari sejarah perjalanan bangsa, wadah untuk memperkaya ekspresi budaya, sarana produksi pengetahuan, dan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan juga alat diplomasi bagi budaya Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra pada sambutan pembukaan Perayaan Hari Tari Dunia 24 Jam Menari ISI Solo Tahun 2025 yang mengambil tema “The Land of Thousands Kingdom.

IMG 20250429 124554

Pidato yang dibacakan oleh Judi Wahjudin, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan itu mengingatkan betapa masyarakat juga harus terus diberikan pemahaman dan pencerahan, dalam setiap gerak tari selalu membawa pesan-pesan edukasi.

Ahmad Mahendra memberi apresiasi luar biasa untuk Perayaan Hari Tari Dunia, 24 Jam Menari ke-19 di ISI Solo. Juruan Tari dan segenap keluarga besar ISI Solo selalu berhasil mengemas gelaran 24 Jam Menari dalam perspektif artistik dan estetik yang luar biasa.

“Kolaborasi, sinergi kreatif, dalam memadupadankan berbagai elemen dari puluhan kelompok tari dari seluruh penjuru nusantara dan sejumlah negara menunjukkan betapa pertunjukan ini dipersiapkan dengan sungguh-sungguh,” ungkap Mahendra.

IMG 20250429 124629

Keterlibatan para pelaku UMKM pendukung pertunjukan juga menjelaskan betapa seni pertunjukan atau tari dapat memberikan dampak ekonomi yang cukup kuat. Event tahunan 24 Jam Menari dalam rangkaian Hari Tari Dunia tahun 2025 ini patut dilanjutkan dan didukung di masa yang akan datang.

Rektor ISI Solo Dr I Nyoman Sukerna menyatakan, dunia tari adalah budaya yang berakar dari kerajaan-kerajaan. Kerajaan-kerajaan adalah patronasi budaya yang pada masa kekinian berkembang hingga menjadi kerajaan yang ada dalam diri kita. Ribuan kerajaan berkumpul bersama, bergerak bersama, merayakan bersama Hari Tari Dunia dalam 24 Jam Menari ISI Surakarta.

“Dengan merayakan Hari Tari Dunia, kita tidak hanya menghargai warisan budaya dan kesenian yang ada, tetapi juga meneguhkan komitmen kita untuk melestarikan, mengembangkan, dan menjaga keberagaman seni tari sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.”(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait