SOLO,LOKAWARTA.COM-Ada tiga strategi bagi UMKM, menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, agar dapat bertahan dan berdaya saing. Tiga kunci sukses UMKM itu adalah konsisten, inovasi dan sinergi atau KIS.
Konsistensi dan komitmen dalam standarisasi kualitas produk, inovasi yang memasukkan unsur kreativitas yang menjadi kekuatan generasi muda, serta sinergi dengan mitra bisnis, perbankan dan lembaga terkait.
“Melihat potensi para generasi muda, Bank Indonesia tetap akan mendukung pengembangan potensi UMKM muda yang telah terbukti memiliki kreativitas dan inovasi melalui implementasi strategi KIS,” kata Destry.
Hal itu dikatakan ketika membuka KENDUREN UMKM bertajuk “Sinergi Memperkuat Generasi Muda untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan” di Solo Paragon Mall, 27 Juli 2024.
Hadir dalam kesempatan itu, Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, pimpinan Bank Indonesia, baik pusat maupun daerah, Forkopimda, Pemda se-Solo Raya, Pimpinan Instansi Vertikal, Asosiasi dan para pelaku usaha UMKM.
Wali Kota Teguh Prakosa berharap KENDUREN (Berkembang dan Berinovasi Menjadi UMKM Keren) UMKM di Solo Raya dapat menjadi ruang terbuka bagi generasi muda untuk berekspresi dan berkarya.
“Pemerintah Kota Surakarta selalu mendukung generasi muda terus produktif melalui pengembangan di berbagai sektor. Seperti pembangunan infrastruktur Solo Techno Park sebagai ruang berinovasi dan berkolaborasi melalui program dan pembinaan untuk generasi muda,” kata Teguh.
Pameran KENDUREN UMKM Solo Raya 2024 di Grand Atrium Solo Paragon Mall selama tiga hari, 26-28 Juli, merupakan puncak rangkaian pengembangan UMKM Solo Raya.
Selain pameran produk-produk UMKM, di situ juga digelar Pasar BERKAH, live selling produk UMKM, talkshow edukatif untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas produksi UMKM, Festival Cover Lagu Pemusik Muda dan kegiatan menarik lainnya.
Rangkaian kegiatan KENDUREN UMKM Solo Raya 2024 diikuti oleh 74 pelaku usaha di sektor fesyen, makanan, craft, dan pertanian. Tujuannya memberi kesempatan bagi generasi muda meningkatkan peran dan potensinya untuk mendukung pengembangan ekonomi inklusif.
“Pelaksanaan Pasar Bersama Kendalikan Harga (BERKAH) sebagai bentuk dukungan nyata pengendalian inflasi daerah melalui kegiatan business matching antara petani dengan pelaku usaha di bidang kuliner,” katanya.
“Pasar BERKAH diharapkan dapat memangkas rantai pasokan menjadi lebih efisien, memberikan kepastian pasar bagi petani dan menjadi inspirasi generasi muda atas potensi usaha di bidang pertanian.” (*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |