APA jadinya kalau komunitas pecinta otomotif bermain ketoprak, pasti bikin geeeer. Tidak hanya penonton yang tertawa, pemain pun tertawa.
Apalagi yang dimainkan ketoprak humor dan lakonnya juga bikin penasaran, “Suminten Edan”.
Seperti yang dilakukan Fortuner Lovers Solo, yang main ketoprak humor dengan lakon “Suminten Edan” di Taman Balekambang, Minggu (15/5/2022) malam.
Lantaran yang main para komunitas dunia otomotif, maka kata-kata seperti onderdil, test drive, STNK, tanjakan, touring, dan ditumpaki keluar, dengan berbagai artinya.
“Nak kepingin ngerti tumpakane enak apa ora, ya kudu ditest drive dhisik,” kata Subroto, pasangan Suminten yang diperankan Agus Tata atau Om AT.
Ketua Fortuner Lovers Solo (FLOS) Wedy Asmara mengatakan, pentas ketoprak humor dengan lakon Suminten Edan di Balekambang Solo adalah puncak acara dari kegiatan “The 6th Anniversary Fortuner Lovers Indonesia”.
Selain pentas ketoprak yang pemainnya para anggota komunitas, kegiatan ulang tahun keenam FLOS itu juga diisi bhakti sosial, kulineran, jambore, touring, dan touring.
“Pentas ketoprak ini bagian dari nguri nguri budaya Jawa yang kita lakukan. Ini sekaligus memperlihatkan, bahwa kegiatan yang dilakukan teman-teman FLOS tidak hanya jambore dan touring tapi bisa juga dengan hal-hal yang bersinggungan dengan kebudayaan,” kata Wedy.
Kegiatan ulang tahun keenam FLOS diikuti lebih dari seratus pecinta Toyota Fortuner dari beberapa komunitas yang datang dari berbagai daerah. Selain itu, komunitas otomotif lainnya, seperti Pajero, Mercy, dan BMW juga diundang memeriahkan kegiaatan itu.
“Kami juga memberi tanda mata atau kenang kenangan bagi teman teman perwakilan komunitas yang hadir,” kata Wedy.
Kepala Cabang Nasmoco “Ring Road” Karanganyar Haryanto, mengapresiasi dan menilai positif kegiatan The 6th Anniversary Fortuner Lovers Indonesia di Solo tersebut.
“Ini jelas jelas beda, sangat beda. Biasanya teman-teman komunitas merayakan ulang tahun dengan touring atau jambore, tapi ini dengan pentas ketoprak,” kata dia yang nonton ketoprak sampai rampung.
Apalagi dalam kegiatan tersebut juga mengundang komunitas lain di luar merek Toyota. “Ini memperlihatkan bahwa antar komunitas itu tidak ada persaingan tapi bisa rukun dan berdampingan,” tandasnya.(***)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |