LOKAWARTA.COM,SOLO-Guna membangkitkan optimisme UMKM dan pedagang pasar tradisional Kota Solo pasca pandemi covid-19, Bank Jateng secara resmi meluncurkan layanan kredit Mitra Jateng serta Kredit Lapak Murah.
Banyak keuntungan yang diberikan kepada para nasabah dari kedua jenis kredit tersebuy. Mulai dari bunga kredit yang rendah yakni 3 persen dan 2 persen dan proses pengurusan yang mudah.
Selain itu, jangka waktu angsuran cukup lama hingga tiga tahun atau 36 bulan dan angsuran yang ringan serta terjangkau. Ada pun plafond yang diberikan maksimal Rp 25 juta.
Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kredit Mitra Jateng dan Kredit Lapak Murah itu ditujukan untuk ibu-ibu pedagang pasar dan pelaku industri kecil rumahan, dengan bunga sangat ringan.
“Bank Jateng melakukan respon untuk Usaha Kecil Menengah. Satu adalah Kredit Lapak ya mudah, murah, terimanya utuh bunganya cuma 2 persen,” kata Ganjar di sela Launching Kredit Murah Bank Jateng di Bank Jateng Kantor Cabang Koordinator Surakarta, Jum’at (9/9/2022).
Hadir pula Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatna. Di acara itu juga dilakukan penandatanganan serentak di seluruh Jawa Tengah kepada debitur secara simbolik.
Dalam kesempatan itu Ganjar juga menyampaikan apresia bagi Bank Jateng karena telah berkontribusi untuk pemulihan perekonomian di Jawa Tengah.
“Dalam situasi yang sulit ini, Bank Jateng ikut berkontribusi menyelesaikan persoalan itu sehingga masyarakat dalam akses permodalan dimudahkan digampangkan dan ya relatif bunganya sangat rendah sekali.
Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatna menjelaskan, bunga Kredit Lapak Murah harusnya 7 persen tetapi mendapat subsidi di tahun pertama 5 persen sehingga bunganya 2 persen. Ini khusus untuk pedagang tradisional dengan maksimum platformnya 25 juta, tanpa ada biaya tambahan apapun.
Sedang untuk Kredit Mitra Jateng 25, lanjut dia, untuk membantu pelaku UMKM di wilayah Jawa Tengah. Sebelumnya bunga 9 persen kemudian diturunkan menjadi 3 persen.
Mitra Jateng itu diluncurkan pertama tahun 2016, sudah ada 26.470 ribu yang sudah dibiayai. “Syaratnya sangat mudah yang penting punya usaha, ” terang Supriyatna.(**)
| Editor | : | Vladimir Langgeng |
|---|---|---|
| Sumber | : |
