LOKAWARTA.COM,SOLO-Berdasarkan pengamatan dia selama ini, direktur Amalia Consulting Suharno melihat, hubungan BPR dan nasabah sebatas simpan dan pinjam yang dilakukan secara sepihak.
Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap BPR bisa turut serta melakukan edukasi literasi keuangan bagi masyarakat khususnya bagi UMKM dan kalangan pelajar.
Hal itu dikatakan usai menyerahkan buku terbarunya “91 Tip Jitu UMKM Naik Kelas” kepada Direktur Utama Bank Solo, Agung Riawan, Rabu (27/7-2022).
Suharno mengatakan, tingkat persaingan antar lembaga keuangan pada era digital saat ini sangat kompetitif, tidak terkecuali di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Nah, agar BPR tetap bisa eksis dalam kancah persaingan, maka pola hubungan BPR dengan nasabah, baik nasabah tabungan, deposito, maupun kredit tidak bisa hanya sekedar memberi layanan yang baik saja.
Namun marketing BPR harus bisa tampil sebagai mitra usaha yang menyenangkan serta mampu mengedukasi, memotivasi dan memberikan solusi kepada para nasabah, khususnya pelaku UMKM.
“Untuk itu marketing BPR wajib dibekali pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan UMKM terkait tehnik pemasaran, penjualan dan pembukuan serta komunikasi efektif yang praktis dan membumi,” kata dosen Fakultas Ekonomi Unisri Surakarta itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, buku berjudul “91 Tip Jitu UMKM Naik Kelas” tersebut bukan buku teori, namun buku yang memaparkan ide-ide dan tip sederhana yang berdampak pada peningkatan omzet penjualan dan kinerja UMKM pada khususnya.
“Apa yang kami tulis dalam buku ini adalah kejadian nyata saat saat kami merintis dan mengembangkan usaha, maupun pada saat kami memberikan pelatihan dan pendampingan pada pelaku UMKM,” kata Ketua Dewan Pengawas Bank Solo tiga periode (2007-2016) itu.
Karena buku yang ditulis berdasarkan pengalaman selama kurun waktu 15 tahun berkecimpung pada bidang kewirausahaan dan training di BPR, maka buku 91 Tip Jitu UMKM Naik Kelas ini sangat cocok dijadikan bahan bacaan dan rujukan bagi marketing BPR saat melakukan pendampingan kepada para nasabah.
Menurut Suharno, ada 91 tip jitu dan praktis yang dapat dijadikan sebagai bahan obrolan bagi marketing BPR saat bertemu dengan para nasabah, maupun calon prospek. Bila hal ini dilakukan, maka marketing BPR akan sangat mudah mendapatkan nasabah.
“Hubungan yang terjadi tidak hanya sebatas tambal butuh, namun akan terjadi ikatan batin yang kuat antara BPR dan nasabah, sehingga akan terjadi hubungan dalam jangka panjang yang saling menguntungkan, ” paparnya.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |