Asistensi Mengajar MBKM, Mahasiswa Unisri Mengajar Bahasa Inggris Di SDN 01 Bulurejo

22 Oktober 2022, 07:21 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-SDN 01 Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar menjadi salah satu tempat mengajar dalam program Asistensi Mengajar MBKM Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Empat mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr Oktiana Handini diterjunkan untuk mengajar di sekolah dasar tersebut. 2 mahasiswa semester 7 dan 2 mahasiswa semester 5, yaitu Andriani, Nanda Kholifatu, Ririn Riyantika dan Amalia Nurohmah.

Mahasiswa asistensi mengajar itu menjalankan program tersebut pada bulan September, dimana mereka terjun langsung ke SD untuk mengikuti kegiatan yang ada di sekolah tersebut.

Selama satu minggu, mereka melakukan observasi di SDN 01 Bulurejo, mulai dari budaya sekolah hingga kegiatan belajar mengajar.

Setelah observasi kegiatan belajar mengajar, para mahasiswa asistensi tertarik untuk memberikan bekal tambahan mata pelajaran Bahasa Inggris.

IMG 20221021 WA0090

Ini di karenakan guru yang mengajar Bahasa Inggris sudah tugas dan guru pamong di SDN 01 Bulurejo juga menyarankan para mahasiswa untuk memberikan pelajaran Bahasa Inggris dari kelas 2 sampai kelas 6.

“Kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris dilaksanakan dari Senin hingga Jum’at dengan jadwal kelas yang berbeda-beda dan pembagian dua mahasiswa di setiap kelas,” kata Andriani, salah satu mahasiswa di program Asistensi Mengajar.

Dikatakan, kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris sangat di sukai para murid dan mereka bersemangat ketika pelajaran di mulai. Ini dikarenakan pelajaran Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang harus di ketahui basicnya walaupun hanya sepatah dua kata.

“Dengan menggunakan model permainan membuat siswa-siswa lebih aktif ketika pelajaran Bahasa Inggris berlangsung, jelas Nanda Kholifatu, mahasiswa asistensi mengajar lainnya.

Tujuan dilakukannya kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris diharapkan para peserta didik dapat memahami bahasa asing dan sebagai bekal peserta didik dalam persaingan global karena kemajuan tekhnologi.

Selain itu, peserta didik tidak merasa berkecil hati jika setelah lulus SD dan naik ke jenjang selanjutnya karena sudah dapat memahami Bahasa Inggris walau hanya basicnya saja.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait