LOKAWARTA.COM,SRAGEN-Serapan dana kredit/pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di BPR Bank Djoko Tingkir Sragen relatif cepat.
Dana senilai Rp 35 miliar dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang disaluran melalui Bank Djoko Tingkir Sragen, selama dua bulan sudah terserap lebih dari Rp 10 miliar, sejak kedua belah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama 26 April lalu.
Selain untuk kredit pemilikan rumah (KPR) unit rumah baru, kata Direktur Utama BPR Bank Djoko Tingkir Sragen Titon Darmasto, dana tersebut bagi debitur juga untuk renovasi rumah. Bagi pengembang dana tersebut untuk kredit yasa guna atau KYG.
“Sistemnya reimburse, jadi kami nalangi dulu di depan dana yang dibutuhkan debitur untuk kredit perumahan, kemudian kita tukarkan atau mintakan ganti ke PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF,” kata Titon Darmasto ketika ditemui di kantornya, Selasa (28/6/2022).
Melihat trend kebutuhan kredit pemilikan rumah (KPR), Titon Darmasto optimistik, tidak sampai akhir tahun dana senilai Rp 35 miliar dari PT Sarana Multigriya Finansial itu akan terserap habis.
Karena itu, pihaknya membidik Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang baru dilantik dan mendapatkan SK pengangkatan. “Gaji PPPK Sragen melalui BPR Bank Djoko Tingkir, jadi agak mudah kami masuk,” kata Titon Darmasto.
Selain PPPK, lanjut Titon Darmasto, para ASN/PNS atau anggota TNI/Polri dan masyarakat umum bisa memanfaatkan dana dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Plafonnya bervariasi, tergantung rumah yang dibeli.
Yakni Rp 200 jutaan untuk rumah nonsubsidi dan di bawah Rp 200 juta rumah bersubsidi. Tenor atau lama pembiayaan sampai 15 tahun dengan uang muka rata-rata 10% hingga 20%.
“Ada juga KPR mikro di bawah Rp 50 juta untuk renovasi rumah atau membangun dapur sehat, MCK sehat, dan lainnya,” pungkas Titon Darmasto.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |