LOKAWARTA.COM,SOLO-Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang sering disebut biro perjalanan umrah dan haji khusus, khususnya di Solo Raya, dibuat pusing tujuh keliling.
Baru saja ibadah umrah dibuka bagi para jamaah Indonesia awal tahun ini, para biro umrah sudah dipusingkan dengan kenaikan harga tiket penerbangan internasional dari sejumlah maskapai.
Kenaikan harga tiket penerbangan dari sejumlah maskapai yang berkisar 10 hingga 15 persen itu merupakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar pesawat jenis avtur yang hampir mendekati 50 persen. Celakannya, kenaikan harga tiket itu dilakukan di saat persiapan mendekari perjalanan ibadah umrah.
“Jelas tidak mungkin kami batalkan atau kami tunda, wong jamaah sudah bayar dan kami sudah pesan hotel dan akomodasi lainnya,” kata Ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo Raya, Her Suprabu, Sabtu (13/8/2022).
Pimpinan biro umrah Dewangga Solo itu kecewa dengan penetapan kenaikan harga tiket penerbangan yang dilakukan sepihak oleh maskapai itu. Mestinya, kata Her, dampak kenaikkan harga BBM pesawat itu tidak seluruhnya dibebankan biro perjalanan. Beban itu mestinya dibagi dua antara biro umrah odan maskapai.
“Untuk biro umrah di Solo bebannya makin bertambah karena sudah tidak ada lagi penerbangan langsung ke Jeddah atau Madinah, tapi harus melalui Jakarta, sehingga biaya umrah makin tinggi,” kata Her Suprabu.
Dengan adanya tambahan biaya itu, terutama dari kenaikan harga tiket penerbangan itu, biro umrah tentu menginformasikan pada para jamaah, khususnya yang segera berangkat. Hal itu penting sebagai bahan diskusi, untuk mencari solusi.
“Biro umrah tidak bisa menanggung sepenuhnya dampak kenaikan harga avtur, kenaikan harga tiket pesawat, dan kenaikan harga akomidasi lainnya, sebab margin biro itu tidak banyak, antara 5 hingga 10 persen,” kata Her Suprabu.
Hal senada dikatakan sekretaris Amphuri Jawa Tengah, Retno Andriyani. Pihaknya khawatir akan berkurangnya demand jamaah dikarenakan ketidakpastian harga paket umrah yang berubah secara dadakan sebagai imbas naiknya harga tiket yang mendadak dari seluruh maskapai penerbangan.
Dari imbas kenaikan harga avtur dan harga hotel di Saudi yang naik terus, kata dia, maka besar kemungkinan harga umrah saat ini sudah tidak bisa murah lagi. Menurut dia, minimal harga yang dianggap aman dari Solo sekitar Rp 30 juta per orang dengan fasilitas hotel bintang tiga.
“Padahal dulu dengan fasilitas hotel bintang tiga, jamaah bisa umrah hanya dengan harga Rp 23 juta hingga Rp 26 juta saja,” kata direktur utama PT Hajar Aswad itu.
Beberapa minggu lalu, lanjut dia, dari maskapai Lion Air sudah menaikkan harga tiket sebesar Rp 300.000 sebagai imbas kenaikan airport tax.
Lalu ada lagi tambahan add on dari Solo ke Jakarta sebesar Rp 700.000 hingga Rp 1 juta lantaran penerbangan direct dari Solo yang belum bisa dilaksakan karena aturan entry point.
Saat ini, hanya empat bandara yang melayani penerbangan ke Arab, yaitu Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Kualanamu Sumatera Utara, dan Bandara Hasanudin Ujungpandang.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |