KARANGANYAR,LOKAWARTA.COM-Dua dari empat Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang dikelola Pemkab Karanganyar dinilai bermasalah. Hal itu terungkap ketika Komisi B DPRD Karanganyar memanggil seluruh pimpinan BUMD milik Pemerintah Kabupatem Karamganyar.
Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Latri Listyowati mengatakan, angka kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) BPR BKK Jateng Cabang Karanganyar mencapai 12 persen. Angka NPL tersebut jauh melebihi ketentuan Bank Indonesia (BI) yang dipatok 5 persen.
“Salah satu NPL yang tinggi itu di BPR BKK Jateng.yang masih di angka 10 sampai 12 persen, padahal standartnya itu maksimal 5. Ini harus menjadi satu perhatian tersendiri, bagaimana langkah trobosan yang harus dilakukan, supaya bank ini segera sehat,” kata Latri.
Sementara itu, lanjut Latri, meski kondisi BPR Bank Karanganyar terbilang stabil namun pimpinan BPR tersebut terlilit kasus hukum, sehingga mempemgaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BPR Bank Karanganyar.
“Untuk BPT Bank Karanganyar, dari apa yang sudah terjadi itu, tentu kami dari Komisi B memberi satu motivasi, yaitu langkah strategis ke depan, karena ini juga mencoreng dan menjadi catatan performa BPR Bank Karanganyar,” katanya kepada wartawan usai rapat dengar pendapat.
Selain BPR BKK Jateng Cabang Karanganyar dan BPR Bank Karanganuar, beberapa pimpinan BUMD yamg dipanggil Komisi B DPRD adalah BPT Bank Daerah Karanganyar, BPR BKK Tasikmadu, PUDAM Tirta Lawu, dan PUD Aneka Usaha.
Agenda pemanggilan itu terkait pemetaan hasil kinerja BUMD Karanganyar selama ini. Mulai dari potensi pendapatan, target pendapatan, deviden, laba, serta target dari tahun ke tahun. Melalui pembahasan kinerja tersebut diharapkan BUMD di Kabupaten Karanganyar mampu meningkatkan pendapatan.
“Kita bahas itu mulai dari, potensi pendapatan, target pendapatan, deviden dan laba, serta target dari tahun ke tahun yang memang harus ada suatu peningkatan. Ini memang dalam rangka meningkatkan potensi pendapatan,” ungkap Latri.
Sekretaris Komisi B Karanganyar, Mustaqim mengungkapkan, di awal penanganan kasus dugaan korupsi yang dilakukan oknum di BPR Bank Karanganyar sempat memberi dampak signifikan bagi kinerja bank. Meski bagitu, langkah cepat Pemkab Karanganyar telah kembali merajut kepercayaan masyarakat terhadap Bank Karanganyar.
“Saat ini sudah mulai membaik ini harus dijaga. Kita semua harus memberi dukungan, sehingga Bank Karanganyar kembali mendapat kepercayaan masyarakat. Bank Karanganyar harus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam hal apapun,” ujarnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |