BTN Salurkan KPR untuk 169.300 Unit Rumah Subsidi Melalui Skema FLPP, BP2BT, dan Tapera

6 Maret 2022, 01:04 WIB

LOKAWARTA.COM,JAKARTA-Bank Tabungan Negara mentargetkan penyaluran pembiayaan untuk perumahaan subsidi sebanyak 169.300 ribu unit di 2022.

“Penyaluran melalui beberapa skema. Seperti KPR FLPP, KPR BP2BT dan KPR TAPERA,” kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo usai gelaran RUPST di Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, BTN menetapkan target pembiayaan tumbuh 9%-11%, Dana Pihak Ketiga tumbuh 9%-11%. Target laba bersih naik di kisaran 10-13% dan NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,4%-3,5%.

Untuk mencapai target pertumbuhan kredit itu, lanjut dia, pihak perseroan akan mengoptimalkan program perumahan nasional. Yakni KPR FLPP, KPR BP2BT, dan KPR Tapera.

BTN juga akan meningkatkan KPR di segmen milenial melalui kerja sama pembangunan Transit Oriented Development (TOD) dengan BUMN Karya dan Top Developer serta program KPR untuk milenial. Seperti KPR Gaess for Millenials dengan fitur Graduate Payment Mortgage (GPM) dan KPR Hits.

BTN juga akan mengembangkan kredit komersial dan korporasi yang memiliki value chain di sektor perumahan,” kata Haru.

Untuk mencapai target itu pula, tambah, BTN akan memperluas partnership untuk penyaluran kredit pada segmen fixed income dengan melanjutkan program KPR TWP AD dan ekspansi BTN Solusi di segmen institusi, Lembaga Pemerintah, Kementerian dan Korporasi BUMN lainnya.

Sementara untuk menjaga momentum pertumbuhan laba bersih, perseroan akan menjaga yield kredit di kisaran 7%-8% dengan meningkatkan kontribusi kredit bermarjin tinggi, terutama kredit payroll dan SME. BTN juga akan melanjutkan tren penurunan Cost of Fund dengan meningkatkan CASA dan DPK Ritel.

Laba bersih perseroan juga didorong untuk meningkatkan kontribusi Fee Based Income (FBI), yakni dengan mengembangkan sumber-sumber FBI baru. Seperti pengembangan fee treasury di segmen ritel, penjualan produk wealth dan peningkatan transaksi digital banking baik user mobile banking, internet banking dan cash management.

Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) disebutkan, laba bersih BTN di 2021 mencapai Rp 2,37 triliun. Dari laba itu, sebanyak 10 persen Rp 237,62 miliar dibagikan dalam bentuk deviden, yakni Rp 22,438 per lembar saham.

“RUPST Bank BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2021 akan dipergunakan sebesar 10% dibagikan sebagai dividen dan sebesar 90% ditetapkan sebagai laba ditahan,” ujar Haru Koesmahargyo.

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait