Ada KPR dari BKK Jateng bagi Pekerja Informal, Bunga10 Persen dan Tenor 17 Tahun, Syarat sangat Mudah

9 November 2021, 05:38 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Kabar gembira bagi pekerja sektor informal di Solo dan sekitar yang kepingin punya rumah tapi kesulitan mengakses KPR ke bank lantaran tidak punya pendapatan atau gaji tetap.

Terutama para pedagang kaki lima (PKL), pedagang pasar tradisional, pedagang warung tenda, pedagang keliling, para pekerja informal di sektor jasa, dan lain sebagainya.

PT BKK Jateng siap menerima para pekerja sektor informal itu dengan menyederhanakan syarat dan mempercepat proses akad kredit pemilikan rumah.

Perseroan daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu akan menyalurkan pembiayaan untuk rumah sederhana dengan bunga 10 persen fix rate dalam jangka waktu 10 hingga 17 tahun bagi para pekerja sektor informal.

“Untuk memudahkan pembayaran dan agar tidak menjadi beban tiap bulan, secara teknis petugas BKK akan menemui debitur mengumpulkan tabungan harian. Dana tabungan harian itu langsung auto debet saat pembayaran KPR,” kata Direktur Pemasaran BKK Jateng Perseroda, M Syafii di sela gathering dengan anggota dan pengurus REI Soloraya, Selasa (19/10/2021).

Dikatakan, jumlah pekerja sektor informal di Kota Solo sangat besar, hampir 30.000 pekerja. Jumlah itu tentu saja sangat potensial menjadi sasaran dalam penyaluran pembiayaan perumahan subsidi.

“Kami menyatakan dukungan penuh atas kerja sama BKK Jateng dengan Real Estate Indonesia atau REI. Terlebih potensi pasar sektor informal belum banyak dilirik oleh perbankan,” kata Syafii.

Ketua REI Soloraya SS Maharani mengatakan, potensi pekerja sektor informal sangat besar di Solo dan sekitar sangat besar. Menurut Maharani, sebenarnya para pekerja sektor informal itu bisa mengajukan KPR, namun kesulitan menembus perbankan karena gaji tidak tetap.

“Saat ini diperlukan terobosan dan keberanian dari lembaga keuangan, baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat untuk mengakomodasi para pekerja sektor informal yang ingin mempunyai rumah subsidi,” kata Maharani.

REI Soloraya, lanjut dia, siap menggarap pekerja sektor informal. Hingga saat ini anggota REI Soloraya memiliki 96 developer, dengan 52 anggota aktif yang siap menangkap peluang ini. Terlebih REI merupakan organisasi resmi, jadi produknya sangat kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan kepada konsumen.

“Untuk tahun 2021 ada 3.000 unit ready stok rumah subsidi,” kata direktur utama PT Dua Putra Bengawan itu.

Wakil Ketua DPD REI Jawa Tengah, Anthony AH. Prasetyo menambahkan, sosialisasi program rumah subsidi PT BKK Jateng di Soloraya ini merupakan kelanjutan dari kerja sama DPD REI Jawa Tengah dengan PT BKK Jateng.

“Sosialisasi seperti ini nantinya akan diperluas ke komisariat-komisariat lainnya. Seperti Semarang, Tegal, Pekalongan, Kedu, Banyumas, dan Kudus,” kata Anthony.

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait