SOLO,LOKAWARTA.COM-Di era 5.0 saat ini, penjualan bukan lagi tentang “berjualan”, namun tentang “membangun kepercayaan” dan “melakukan edukasi”.
Hal itu dikatakan book writer and visiting lecturer Purwanto Edi dalam Pelatihan Pemantapan Penjualan dan Pemasaran 5.0 yang diselenggarakan Perbarindo Solo Raya, belum lama ini.
“Karena itu, lakukan pendekatan kepada nasabah dengan niat membantu, bukan semata-mata untuk jualan produk dan jasa kita,” kata Purwanto Edi.
Lebih lanjut mantan bankir itu mengatakan, revolusi industri “human centered smart society” 5.0 akan difokuskan pada kerja sama antara “manusia” dan “mesin berteknologi tinggi” (high-touch humanity & high-tech integrated IT system), sebagai kecerdasan manusia yang selaras dengan komputasi kognitif, yaitu proses membuat model terkomputerisasi yang kompleks yang dapat bekerja mirip dengan pikiran bahkan ‘hati’ manusia.
“Semua itu untuk menciptakan customer centric ecosystem, yang berujung kepada business growth sustainability atau pertumbuhan bisnis berkelanjutan,” kata pemegang Certified Trainer & Master Trainer BNSP itu.
Purwanto Edi mengingatkan, keuntungan usaha datang dari pelanggan yang datang berulang, yaitu pelanggan yang bangga dengan produk dan pelayanan Anda dan merekomendasikan / membawa teman-temannya.
Sementara itu dalam sambutannya, ketua Perbarindo Solo Raya Azis Sholeh menyampaikan, BPR harus tetap hidup dengan cara merubah diri, menyesuaikan tatanam baru, kebiasaan baru, dan ketrampilam baru.
“Pelatihan ini sangat penting, karena kita akan bisa memahami perubahan perubahan customer, competitor, dan company kita sendiri sehingga BPR kita tetap eksis,” kata Azis Sholeh.
Dikatakan, bank adalah lembaga intermediasi dari masyarakat ke masyarakat. Karena itu, petugas marketinh bank dituntut untuk ikut bergerak aktif menyesuaikan diri agar tetap tumbuh dan. produktif.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |