Buka Perdagangan Bursa Efek, Ini Tiga Pesan Wapres KH Ma’ruf Amin yang Perlu Diperhatikan

4 Januari 2024, 15:43 WIB

JAKARTA,LOKAWARTA.COM-Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 yang diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan keberhasilan kinerja Bursa Efek Indonesia tidak terlepas dari sinergi pemangku kepentingan dan lembaga otoritas, termasuk Otoritas Jasa Keuangan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, serta penguatan ekosistem Pasar Modal Indonesia.

Dalam kesempatan itu, KH Ma’ruf Amin juga menyampaikan tiga arahan penting dalam rangka memajukan Pasar Modal Indonesia, yaitu :

  1. Dengan meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di Pasar Modal.
  2. Mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pembiayaan melalui Pasar Modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat.
  3. Terus memperluas jejaring dan sinergi pemangku kepentingan guna mendorong peningkatan perdagangan saham di BEI.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dalam sambutannya, menyampaikan berbagai langkah dan kebijakan yang penting dilakukan Otoritas Jasa Keuangan untuk memaksimalkan potensi perekonomian domestik yang masih besar.

IMG 20240104 153923

Dikatakan, untuk memaksimalkan potensi domestik yang luar biasa, OJK berupaya meningkatkan integritas, kredibilitas dan good governance pasar dan ekosistem Pasar Modal. Antara lain melalui percepatan penyelesaian pemeriksaan dan pengaturan sanksi terintegrasi bagi lembaga jasa keuangan.

Hal penting lain yang tidak kalah penting adalah memberi perlindungan investor dan masyarakat di antaranya dengan pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan atau market conduct.

Menurut Mahendra, seluruh anomali di Pasar Saham Indonesia termasuk pegerakan harga saham yang tidak normal pasti akan dikaji, dianalisis dan dipantau ketat. Sehingga dijamin tidak terjadi pelanggaran pada peraturan yang berlaku.

Ia menjelaskan, perkembangan ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian semakin menuntut integritas dan governansi pasar tentu termasuk OJK selaku regulatornya.

Sebab penggalangan dana dan pembiayaan ke depan akan semakin mengandalkan kemampuan dalam negeri yang semakin besar, yang hanya akan terjadi jika disertai peningkatan integritas, kredibilitas dan governansi pasar, serta perlindungan konsumen.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait