LOKAWARTA.COM, SOLO-Maraknya mahar uang untuk hantaran yang dirangkai dalam bouquet mendapatkan sorotan dari Bank Indonesia.
Sorotan ini disampaikan Nugroho Joko Prastowo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau BI Solo, disela-sela acara Workshop UMKM Go Digital, yang diadakan Rabu (26/10/2022).
Berikut cara merawat uang serta tindakan yang perlu diperhatikan agar uang tetap awet, disampaikan khusus untuk lokawarta.com.
- Harta Negara
Sebagai harta negara, uang tidak boleh dirusak, karena merusak uang ada tindak pidana, seperti memalsukan uang.
- Pembinaan dan Edukasi
Meskipun ada tindak pidana, BI tidak semata-mata menerapkan langsung, mengingat pendekatan yang dilakukan BI lebih kepada pembinaan dan edukasi, agar sosialisasi berjalan rata.
- Jualan Uang
Kasus yang sama juga terjadi saat lebaran, dimana ada orang yang masih berjualan uang, namun BI memberikan edukasi kepada masyarakat, agar tidak menukar uang.
- Sediakan Solusi
Untuk memudahkan masyarakat menukarkan uang, BI menyediakan mobil penukaran uang di Balaikota, sebagai solusi.
- Tidak Melarang Mahar
Joko mengatakan, tidak ada larangan menggunakan uang sebagai mahar, namun sebagai seserahan, uang tidak boleh dilipat-lipat ataupun distaples, karena akan merusak uang.
- Tetap Lurus
Tanpa mengurangi makna mahar, BI mengedukasi agar uang untuk mahar tetap dalam keadaan lurus, disusun secara rapi dan indah dalam pigura.
- Musnahkan dan Ganti
Apabila uang rusak, maka BI akan memusnahkan dan mencetak uang ganti dengan biaya yang tidak sedikit.
- Pencegahan
Dipilihnya gambar orang dalam uang kertas karena pertimbangan susah untuk dipalsukan, mengingat menggambar orang dibutuhkan seni khusus sehingga harus presisi.
- Menghormati Pahlawan
Dipilihnya gambar Pahlawan Indonesia sebagai bentuk penghormatan sehingga masyarakat tidak sembarangan dalam memperlakukan pahlawan. (AS)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |