LOKAWARTA.COM,SOLO-DPP REI sedang mendorong program untuk memudahkan masyarakat memiliki rumah atau tempat tinggal yang layak huni.
Baik itu dalam program sejuta rumah rakyat yang terus dikerjakan sesuai target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, maupun dengan cara menyewa apartemen untuk kemudian memilikinya.
Dorongan itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP REI Moderod dalam webinar bertajuk “Rumah untuk Semua : Mencari Solusi Masyarakat Merdeka Punya Rumah”, Senin (15/8/2022).
“Program sejuta rumah yang sedang berjalan dan masih on the right track, peningkatannya selama pandemi sedikit melambat,” kata Moerod.
“Tapi perlu diingat, selama pandemi salah satu bidang usaha yang masih positif di bidang properti, termasuk perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Moerod.
Agar penyediaan rumah MBR dapat terlaksana dengan baik, DPP REI menawarkan beberapa usulan.
Pertama, percepatan penerbitan Ketentuan Harga Jual Baru Rumah Subsidi Tahun 2022 bagi rumah MBR untuk menyesuaikan kenaikan harga material dan upah tukang.
Kedua, piloting program akses MBR informal agar mendapat KPR Subsidi Pemerintah dan membuka kesempatan bagi pekerja sektor informal untuk mengakses pembiayaan perumahan.
“Ketiga, percepatan updating data kepesertaan MBR ASN penerima program KPR Tapera, ” jelas Moerod.
Keempat, pendalaman skema rent-to-own rumah untuk memperluas jangkauan pembiayaan perumahan bagi pekerja industri dan sektor informal.
Kelima, optimalisasi Bank Tanah dan BP3 untuk dapat menghadirkan harga tanah terjangkau bagi pembangunan perumahan di pusat kota.
Keenam, perbaikan ekosistem, investasi dan rantai pasok di sektor perumahan setelah diberlakukannya UU Cipta Kerja.
Ketujuh, menjadikan Program Sejuta Rumah sebagai salah satu Program Padat Karya Pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Terakhir, insentif pembangunan Rumah Susun Subsidi sesuai dengan RPJMN 2019 – 2024,” pungkasnya.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |