SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Wanita di zaman modern bukan hanya sebagai tulang rusuk pendamping kaum Adam tetapi terkadang karena kondisi tertentu justru berperan sebagai tulang punggung keluarga.
PT Mey Mey Sejahtera melalui program Mey Mey Goes to Kampoeng atau MGK pun mengajak para wanita di Kota Surakarta (Solo) untuk sukses menjemput rezeki melalui pelatihan dengan menghadirkan narasumber yang mumpuni, salah satunya Komisaris Utama Askrindo Syariah Siti Ma’rifah.
Acara yang bertajuk Mey Mey Goes to Kampoeng “Women Empowerment” tersebut diselenggarakan di Rumah Dinas Wali Kota Solo Lodji Gandrung, Senin, 22 April 2024.
Dalam pemaparannya, Siti Ma’rifah mengaku tertarik dengan filosofi Jawa yakni Urip Iku Urup yang artinya Hidup itu Menyala atau memberikan kehidupan karena bertalian dengan semangat Kartini yang terkenal dengan kalimat Habis Gelap Terbitlah Terang.
“Dari kegelapan ke alam yang terang benderang dan bagaimana kita harus memberikan manfaat. Menurut saya falsafah Jawa ini luar biasa dan sesuai dengan ajaran agama. Sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberikan manfaat untuk banyak orang dan acara ini kita harapkan demikian,” papar Siti Ma’rifah.
Kepada para ibu dari perwakilan setiap kecamatan di kota Solo, putri sulung Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut menyatakan bahwa ibu-ibu merupakan tonggak sejarah yang nanti berperan serta merupakan Kartini-Kartini pada masa sekarang.
“Kartini ini wafat pada usia 25 tahun, sangat muda. Tetapi memberi pengaruh energi dunia tentu Indonesia. Walaupun sudah tidak pemudi tetapi kita nanti akan menyiapkan pemuda dan pemudi harapan bangsa ya. Jadi keberadaan ibu-ibu menyiapkan Generasi Indonesia Emas 2045,” tegas Siti Ma’rifah.
Kembali ke filosofi Urip Iku Urup, penulis buku bertajuk “Ikhtiar Menjemput Rezeki, Memantaskan Usaha” tersebut juga menekankan bahwa dalam berupaya kita tidak bisa berdiri sendiri melainkan dibutuhkan kolaborasi, saling memberi dan menolong.
“Kenapa kami menggunakan kalimat menjemput bukan mencari di buku itu, karena rezekinya sudah ada, Bu. Jadi pada saat ini Tuhan sudah memberikan rezeki tetapi kita harus ikhtiar untuk menjemputnya, menggunakan apa yang salah satunya ibu lakukan adalah ikhtiar menjemputnya,” tuturnya.
Dalam buku karya Siti Ma’rifah tersebut, dijelaskan unsur-unsur seperti misalnya integritas. Integritas ini adalah melakukan langkah-langkah usaha untuk bisa mencapai kesuksesan kemudian dikolaborasikan dengan kerja sama.
Menurut Siti Ma’rifah, untuk mencapai kemajuan tidak hanya aspek ekonomi yang dipikirkan tetapi juga aspek sosial, spiritual, pendidikan, hingga kesehatan. Aspek tambahan lain adalah sikap rendah hati dalam menghadapi berbagai masalah karena memengaruhi pengambilan keputusan.
“Kemudian inspiring (menginspriasi). Sesuai ajaran agama, mulailah dari diri sendiri. Harus menjadi inspirasi mulai dari mana? Mulai dari diri sendiri, apa yang kita punya dan apa yangbisa kita bagikan,” urai Siti Ma’rifah.
Terkait UMKM yang dijalankan ibu-ibu di Solo, Siti Ma’rifah menjelaskan bahwa diperlukan kemampuan adaptasi dengan kemajuan dan selera pasar dalam mengembangkan usaha.
Kemudian unsur lain seorang wanita sukses adalah respek yakni kita harus menghargai diri sendiri. Bahwa kita mampu melakukan dan menghormati apa yang sudah dihasilkan serta menghormati orang lain.
Untuk mencapai kesukseskan, seorang wanita harus berikhtiar dalam menjalankan usaha. Ciri-ciri ikhtiar menurut Siti Ma’rifah adalah sungguh-sungguh berupaya dan tidak mudah putus asa karena memiliki tanggung jawab terhadap komitmen.
“Kelima, tekun dan rajin belajar tidak pernah berhenti. Produk ditingkatkan lagi sesuai dengan segmentasi pasar. Dan juga bagaimana kita memberikan manfaat untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” jelas Siti Ma’rifah.
Siti Ma’rifah juga berharap, pertemuan hari ini dapat menghasilkan perempuan-perempuan yang berdaya secara ekonomi dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga yang pada gilirannya nanti akan membentuk masyarakat dan bangsa yang kuat.
Dalam kesempatan itu, Siti Ma’rifah menandatangani langsung buku karyanya untuk diserahkan di antaranya kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Owner Mey Mey Group Meliana Halim.
Sementara itu, Meliana Halim menegaskan bahwa program MGK ini sudah menjadi komitmen dan akan terus dilanjutkan bahkan setiap hari ada pelatihan bagi ibu-ibu di setiap kecamatan.
“Kita terbantu oleh pemerintah setempat dan buku ini (“Ikhtiar Menjemput Rezeki, Memantaskan Usaha” – Siti Ma’rifah) sangat membantu ibu-ibu,” ujar Meliana Halim.
Acara tersebut menghadirkan pula Anggota Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan, Akademisi Antoni Ludfi Arifin, dan Marketing Director PT Darma Sarana Niaga (DSN) Patrick Rimba.
Antoni Ludfi Arifin berpendapat progam semacam ini harus didukung untuk Pemberdayaan Perempuan terutama UMKM. Sebab wanita bisa menjadi lokomotif dalam menghasilkan pendapatan keluarga.
“Dengan ikhtiar kita memastikan nilai-nilai kepemimpinan pahlawan bisa diinternalisasikan dalam diri kita. Integritas dan kejujuran harus nomor satu dalam dunia bisnis. Jangan sampai bikin kecewa karena produk jelek dan lain-lain,” kata Antoni Ludfi Arifin.
“UMKM ini punya akses di market. Dan itu harus ada kolaborasi industri dan peran pemerintah untuk mendukung UMKM ini,” tandasnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyambut baik akan penyelenggaraan acara persembahan dari Mey Mey Group yang membantu pemberdayaan wanita dan ibu-ibu di Kota Solo.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |