JAKARTA,LOKAWARTA.COM-Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), sesuai UU Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat, memiliki potensi untuk pengembangan skema bisnis disektor pembiayaan perumahan.
Berkolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait, BP Tapera punya tujuan menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau bagi peserta.
Lebih penting lagi, BP Tapera punya tugas sebagai Operator Investasi Pemerintah dalam penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Hal itu dikatakan Heru Pudyo Nugroho ketika dilantik sebagai Komisioner BP Tapera periode 2024-2029 oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono di.Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (13/3/2024).
Heru menggantikan pejabat lama Adi Setianto. Selain itu, sejumlah nama dilantik sebagai deputy komisioner. Hadir dalam pelantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah serta Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi.
Dalam periode kepemimpinan hingga 2029 nanti, Heru mengaku sudah menyiapkan langkah awal yang akan dilakukan bersama tim. Yakni melakukan review penyempurnaan tata kelola, transformasi proses bisnis yang inovatif dan solutif berbasis IT, pemenuhan target penyaluran, serta peningkatan kapasitas SDM sebagai aset penting BP Tapera.
“Fokus utama kami adalah penyempurnaan tata kelola, sesuai prinsip-prinsip Good Corporate Governance, transformasi proses bisnis berbasis IT dan penguatan basis data kepesertaan guna mendukung keberlanjutan dan eksistensi BP Tapera dalam ekosistem pembiayaan perumahan,” ungkap Heru.
Ke depan, menurut Heru, BP Tapera akan berupaya lebih adaptif dan terus bersinergi dengan berbagai pemangku kebijakan dalam ekosistem pembiayaan perumahan untuk penguatan model bisnis Tapera agar lebih sustainable, yang tidak hanya bertumpu pada sumber dana APBN.
”Kami akan terus berupaya untuk menggali berbagai potensi pembiayaan yang ada di market agar intervensi APBN menjadi lebih efisien,” ungkapnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |