LOKAWARTA.COM,BOYOLALI-Yayasan Bhinneka Karya Boyolali menunjuk Dr Nanik Sutarni sebagai pejabat sementara rektor Universitas Boyolali (UBY) menggantikan Dr Irnawan Darori yang purna tugas mulai 11 Desember 2021.
Penunjukan Dr Nanik sebagai pejabat sementara rektor Universitas Boyolali dinilai sudah tepat, karena dia adalah dosen senior sejak universitas tersebut berdiri tahun 2008.
Dr Nanik adalah Dekan Fakultas Hukum dan sempat merangkap sebagai Dekan Fakultas Ekonomi. Dia juga sebagai motor penggerak dalam penerimaan mahasiswa baru selama ini.
Penunjukan Dr Nanik sebagai rektor sementara maksimal tiga bulan. Namun dilihat dari rekam jejaknya serta kesiapan SDM yang ada di UBY, tidak menutup kemungkinan Dr Nanik ditetapkan sebagai rektor definitif.
“Saya berharap, nantinya Universitas Boyolali akan semakin maju, dengan pendekatan yang baru,” kata Ketua Yayasan Bhinneka Karya Boyolali Indriyatmoko.
Hal itu dikatakan ketika memberi sambutan dalam serah terima jabatan rektor Universitas Boyolali, Jumat (10/12/2021). Hadir dalam serah terima jabatan itu, dosen kaprodi, dekan, wakil rektor, dan pengurus yayasan serta ketua Korpri sekaligus Sekda Pemkab Boyolali, Masruri.
Dalam kesempatan itu, yayasan dan segenap civitas akademika Universitas Boyolali berterima kasih pada Dr HM Irnawan Darori. Sebagai rektor dua periode, 2013-2017 dan 2017-2021, Dr Irnawan Darori dinilai berhasil dan mampu memajukan Universitas Boyolali.
“Pak Darori telah menjadikan sesuatu yang mati menjadi hidup. Perjuangan beliau di Universitas Boyolali sangat luar biasa,” kata Indriyatmoko.
Sementsra itu, Dr Nanik Sutarni menilai jabatan rektor (sementara) itu sebagai amanah. Doktor bidang hukum dari UNS itu sebelumnya tak pernah membayangkan kalau diberi tanggung jawab sebagai pimpinan.
“Saya tidak pernah bermimpi dan tidak pernah meminta jabatan ini. Karena itu, mari kita membangun dan memajukan Universitas Boyolali ini bersama-sama,” katanya polos.
Sebelumnya, Dr Irnawan Darori mengatakan, membangun Universitas Boyolali memang penuh dengan perjuangan. Image masyarakat tentang kampus Universitas Boyolali seperti “kandang wedus” menjadi semangat/dorongan untuk menjadikan universitas lebih baik lagi.
“Pada empat tahun periode pertama memimpin Universitas Boyolali, saya menganggapnya sebagai era penyembuhan, sedang pada periode kedua adalah era pertumbuhan,” kata dia yang akrab disapa Pak Darori.
Kini UBY semakin maju, mahasiswa semakin banyak. Fasilitas penunjang kuliah makin lengkap, serta kesejahteraan dosen dan karyawan juga makin baik.
“Saya yakin, target menjadikan Universitas Boyolali sebagai perguruan tinggi unggul di tahun 2025 bisa tercapai,” kata Darori yang membukukan pengalamannya selama delapan tahun sebagai rektor.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |