Dua Atlet Nasional Ikuti Wisuda Di UTP Solo, Wakil Rektor 3 Nuruddin : Mereka Lulus dengan Predikat Cumlaude

17 Maret 2023, 20:42 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta, Sabtu (18/3/2022), menggelar wisuda sarjama ke-86 dan wisuda ke-4 Program Magister. Sebanyak 209 wisudawan akan mengikuti prosesi wisuda yang digelar di GOR Plesungan Karanganyar.

Ada dua atlet yang ikut diwisuda dari para wisudawan itu. Yaitu Yusuf Aprillian dari prodi PKO yang merupakan atlet anggar dari UTP Fencing Club dan sudah berlaga di kompetisi internasional di Malaysia serta Titin Andri Aningsih dari prodi Penjas seorang atlet pencak silat nasional.

“Ini membuktikan bahwa sesibuk apapun latihan, dua mahasiswa itu masih bisa fokus menyelesaikan tugas akhir dan bahkan keduanya mendapatkan predikat cumlaude”, terang Wakil Rektor 3, Nuruddin, Kamis (16/3/2023).

Dari 209 wisudawan itu dapat dirinci, prodi Teknik Sipil sebanyak 40 wisudawan, prodi arsitektur 12 wisudawan, prodi Agroteknologi 8 wisudawan, prodi Agribisnis 12 wisudawan, prodi Manajemen 14 Wisudawan, prodi Akuntansi 6 wisudawan, prodi Bimbingan Konseling 4 wisudawan, prodi PKO 39 wisudawan, prodi PGSD 16 wisudawan, prodi penjas 55 wisudawan dan program magister Penjas 3 wisudawan.

Rektor UTP Prof Dr Winarti menekankan, lulusan UTP berbeda dengan lulusan dari universitas lainnya. Karena UTP memiliki landasan Tri Ciri yang tidak dimiliki kampus lain. Sehingga saat mereka lulus menjadi sarjana tertanam Tri Ciri pada diri mereka, yakni jiwa patriot, pelopor dan mandiri.

“Saat menjadi mahasiswa baru sudah kami bekali dan kenalkan Tri Ciri, serta Tri Ciri ini juga ada mata kuliahnya 3 sks sehingga kami berharap bisa menjadi patennya UTP,” tegas Prof Dr Winarti.

Wakil Rektor 1, Suswadi, menambahkan, selain Tri Ciri, bidang akademik juga membekali mahasiswa yang diwisuda dengan test bahasa Inggris yakni Toefl, program MBKM dari Kemendikbud serta sertifikasi kompetensi untuk menunjang softskill.

IMG 20230317 WA0076

Pembekalan diberikan pada wisudawan dari sejak mereka mahasiswa dengan 3 hal. Pertama, program MBKM bagi mahasiswa untuk ikut MBKM dengan total sks 40 – 60 SKS.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk kuliah di luar kampus UTP agar semakin terasah kemampuannya, baikhardskill dan softskill. Selain itu sebelum lulus, mereka wajib TOEFL dengan minimal skor 450.

Lalu ada sertifikat kompetensi dengan tujuan mahasiswa bisa memiliki potensi untuk menunjang softskillnya, jadi ketika ingin melamar pekerjaan sertifikat itu bisa digunakan sebagai penunjang skill atau kompetensi yang telah dimiliki mahasiswa.Jadi mahasiswa yang mau lulus mendapatkan pembekalan  kompetensi proteksi atau pertanian unggulan akan diuji oleh BNSP.

Namun di UTP baru Fakultas Pertanian saja yang menerapkan sertifikat kompetensi ini. “Kami juga sedang mengembangkan sertifikat kompetensi ini ke fakultas-fakultas lain,” jelas Suswadi.

Sementara itu, Wakil Rektor 2, Teguh Santosa menambahkan, pada tahun ini UTP Solo sudah mulai menerima mahasiswa difabel dari NPC (National Paralympic Committee). Itu artinya UTP sudah siap menjadi kampus yang ramah difabel.

“Kita ada kerjasama dengan NPC, para atlet NPC kuliah di kampus kami dan mengambil prodi PKO. Mereka memang terbatas secraa fisik namun bukan halangan bagi mereka untuk berprestasi secara internasional,” kata Teguh.

“Untuk angkatan pertama ini kita menampung 15 mahasiswa atlet NPC dan harapannya atlet-atlet NPC bisa menjadi contoh untuk atlet difabel selanjutnya yang ingin melanjutkan kuliah dan berprestasi secara akademik,” pungkasnya.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait