JAKARTA, LOKAWARTA.COM – Dwi Riana, penyanyi dan musisi indie asal Indonesia yang kini tinggal di Toronto, Kanada berkolaborasi dengan Orkes Garasi akan merilis lagu baru berjudul “Ku Bisa” pada Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024, sebagai simbol perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Dwi Riana menjelaskan bahwa, lagu ini merupakan bagian dari film pendek “A Day Apart on the Seventeenth” yang disutradarai Noel Pendawa, seorang filmmaker yang juga asal Indonesia dan bermukim di Kanada.
“Lagu ‘Ku Bisa’ adalah kolaborasi pertamaku dengan band Keroncong di Toronto, Orkes Garasi,” jelas Dwi Riana dalam siaran pers, Kamis (15/8/2024).
Dijelaskan, pada awal tahun 2024, Dwi Riana mendapat kesempatan untuk menyusun score film pendek yang berjudul “A Day Apart on the Seventeenth” yang disutradarai oleh Noel Pendawa.
Film ini bercerita tentang Laksmi, orang Indonesia yang tinggal di Kanada. Dia mencoba mengobati rindu rumah dengan bersiap-siap mengikuti acara tujuhbelasan.
“Untuk komposisinya, aku kerja sama dengan Orkes Garasi untuk membuat score yang terasa seperti kenangan rumah Laksmi. Saat kita mengerjakan score, aku diminta untuk menulis lagu penutup filmnya, dan terlahirlah lagu ini,” urai Dwi Riana.
Single Dwi Riana yang bertajuk “Ku Bisa” adalah sebuah lagu tentang merindukan rumah dan mengunjungi rumah lewat mimpi.
“Terlepas dari film ini, aku pernah menulis lagu dengan hook ‘Ku bisa melayang ke seberang samudera, di mimpiku.’ Tapi saat itu aku belum menyelesaikan keseluruhan lagunya,” kata Dwi Riana.
“Kemudian Noel memberikanku sebuah puisi yang dia tulis dan merupakan sumber inspirasi film pendek ini. Puisi ini ternyata menjadi kepingan yang hilang dari lagu yang dulu aku tulis, dan sekarang melengkapinya,” lanjutnya.
Lagu “Ku Bisa” merupakan karya unik yang menyatukan dua genre berbeda. Dwi Riana menulis lagu-lagu dengan genre indie-folk, sementara Orkes Garasi berada di jalur musik tradisional keroncong.
“Menggabungkan dua gaya musik ini menjadi pengalaman yang menarik dan menantang bagi ku dan Orkes Garasi,” ungkap Dwi Riana.
Setela mencoba memainkan lagunya bersama beberapa kali, akhirnya Dwi Riana dan Orkes Garasi mulai menemukan gaya sendiri yang bisa disebut Indie-Keroncong.
“Kita kemudian merekam lagunya dan lagu ini di-mix and master oleh Sunray Minor,” kata Dwi Riana.
“Sementara kita menunggu untuk tanggal rilis film pendeknya, kita akan merilis lagu ini sebagai single pada 17 Agustus,” pungkasnya.
Berasal dari Jakarta, Indonesia, Dwi Riana adalah artis rekaman dan komposer yang tinggal di Toronto. Ia memadukan pengaruh musik indie folk dengan elemen Indonesia untuk menciptakan gaya yang segar dan autentik.
EP perdana Dwi Riana “Jambu Tree”, dirilis pada Oktober 2022, menceritakan pengalamannya sebagai Imigran Indonesia yang mencoba berkembang di luar negeri sambil tetap berpegang pada akarnya.
Dwi Riana juga telah merilis beberapa single seperti “Toronto 22”, “World War X (ft. Julie Meunier)”, dan “Arga”. Lirik-lirik lagu Dwi Riana bersifat introspektif, mengeksplorasi lika-liku jiwa saat mencoba menemukan tempatnya di dunia ini.
Dwi Riana juga seorang komposer untuk film pendek seperti “Rosa’s Flower’s” dan “A Day Apart on the Seventeenth”. Dwi Riana saat ini sedang mengerjakan album baru dan beberapa proyek kolaborasi dengan artis Toronto lainnya.
Orkes Garasi dibentuk di sebuah garasi pada musim panas 2015. Grup yang beranggotakan empat orang yakni Djenar (gitar), Theo (bass), serta Akas dan Jaya(ukulele).
Dalam prosesnya, grup ini senang memainkan beberapa lagu lama, baik Indonesia maupun Barat, dengan memilih genre Orkes, musik Indonesia gaya lama. Orkes Garasi berkembang pada tahun 2018 dengan memasukkan alat musik dawai tradisional Indonesia cakcuk yang menggantikan ukulele.
Selanjutnya, pada tahun 2019, grup ini menambahkan Wawan (kendang) untuk berkolaborasi dan mengembangkan genre ini menjadi campur sari, gaya musik Indonesia yang lebih ceria. Dengan tambahan Shendy, vokalis serba bisa, dan juga Arma (biola), menjadikan Orkes Garasi sebagai pertunjukan yang lebih energik dan hidup di atas panggung.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |