Festival Payung Indonesia 9 Tampilkan Payung Tradisi Kerajaan

2 September 2022, 17:00 WIB

LOKAWARTA.COM, SURAKARTA – Festival Payung Indonesia (Fespin) ke-9 diselenggarakan di Pura Mangkunegaran selama tiga hari, 2-4 September 2022 dengan mengusung tema The Kingdom and Umbrella.

“Ada 20 motif payung Pura Mangkunegaran yang ditampilkan. Replika ukuran 3 meter dihadirkan dalam festival sebagai sarana edukasi payung kerajaan. Masing-masing motif payung ada filosofinya,” urai Direktur Program Festival Payung Indonesia 2022 Heru Mataya, Jumat (2/9/2022).

Adapun yang membedakan festival tahun ini dengan sebelumnya, di antaranya para peserta semakin banyak. Serta mengadakan bedah buku tentang payung Indonesia yang ditulis oleh 30 narasumber.

“Semoga buku ini menjadi road map bagi festival payung dalam 10 tahun ke depan,” tandas Heru.

Fespin yang awalnya bertujuan ingin melestarikan payung tradisi kini menjadi berkembang pesat, bukan sekadar selebrasi saja bahkan menimbulkan dampak ekonomi. Terbukti dengan hampir penuhnya hotel dan kuliner di sekitar area event.

“Dalam perkembangannya, jika pelestarian tanpa disertai kreativitas masa kini, pertumbuhan payung tradisi tidak bisa berjalan cepat. Maka, tidak hanya mengajak UMKM untuk membuat payung, tetapi harus dirayakan lebih besar dengan melibatkan sektor-sektor lainnya, seperti fesyen desainer hingga kreator musik,” papar Heru.

Kendati demikian, pihaknya berharap payung tradisi harus terus didukung oleh pemerintah untuk bisa hidup. Contohnya, larangan memakai payung pabrikan seperti di kota Chiang Mai. Terlebih payung tradisi lebih warna-warni dan memiliki pasar hebat.

Di tahun ini, terdapat 50 kabupaten/kota se-Indonesia yang menampilkan pertunjukan dan pameran. Para kreator payung tradisi dan modern diberi kesempatan menampilkan keterampilan di festival ini. Sebagai salah satu upaya untuk melestarikan dan mengkreasikan payung.

Selain itu, hadir pula partisipan dari luar negeri seperti dari India, Thailand, dan Spanyol.

“Kita ingin meneguhkan bahwa payung adalah salah satu ikon budaya nusantara. Kita mulai dengan parade payung nusantara. Untuk menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya budaya. Dan ini saatnya kita mencintai dan merawat pertiwi melalui payung tradisi kita,” jelas Heru.

Rencananya, September tahun depan akan diselenggarakan Fespin ke-10. Pre-event akan dimulai sejak Januari 2023 dengan membuat riset di banyak daerah. Untuk kemudian dihadirkan di kota Solo.

Festival Payung memang dilahirkan di Solo dan ini adalah persembahan kami untuk kota Solo. Apalagi, Kota Solo punya dua kerajaan dengan tradisi payung kerajaan yang kuat sekali,” tutup Heru.

Editor:Arumi Chan
Sumber:

Artikel Terkait